Saat Awan di Bawah Tapak Kakimu

Tinggal di Dataran Tinggi, banyak hal indah terjadi. Udara yang segar dan kuatnya ikatan kekeluargaan, serta bonus eksotika alam bersatu dalam aktipitas sehari-hari.

Bagi penduduk tanah tinggi , semua ini biasa saja. Sudah begitu adanya. Namun, saat sudut sudut gaib ini di foto, banyak orang luar terpesona. Iyakah?

Kota Takengon adalah sedikit hamparan yang rata. Berada di ketinggian 1200 diatas muka laut. Beranjak sedikit saja, ketinggian berubah. Angle foto pun tentu semakin beragam.

FB_IMG_1519479849055.jpg

Foto ini diambil beberapa ratus meter saja jaraknya dari tengah kota. Dulu disebut Bur Gayo. Kini dijembalikan ke nama aslinya, Bur Telege.

Dari Bur Telege, Takengon terlihat kecil. Kota Takengon tampak seperti lembah dengan atap seng yang tampak berkarat, kecuali bangunan baru.

Di Timur Kota, terhampar danau Luttawar.

FB_IMG_1519479837480.jpg

Dari Bur Telege, kita bisa berjalan kaki ke Pedemun One-one. Disana, sensasi foto akan berbeda lagi. Barisan pinus mercusi yang disebut uyem, tampak seperti pagar.

FB_IMG_1519479857006.jpg

FB_IMG_1519479860841.jpg

Namun, yang perlu dicatat adalah, awan yang terlihat dibawah kaki kita hanyalah sebentar. Sangat sebentar.

Jika ingin bertemu awan, haruslah pagi hari. Selepas subuh, musuh utama kita adalah dingin. Kalahkan dingin dan tunggulah awan ini melintas di kampung Asir-asir dan Bale.

FB_IMG_1519479886014.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center