Film superhero seakan sudah menjadi makanan pokok untuk penggemar film di seluruh dunia. Walaupun, Maze Runner: The Death Cure bukan termasuk film superhero, tapi bagi saya film ini bisa dibilang juga menunjukan sebuah perjuangan heorik dari setiap karakternya.
Sekelompok remaja Thomas, Newt, dan Frypan, menjadi korban penelitian untuk dijadikan contoh obat dan menjadi pahlawan distopia yang berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan sahabat mereka. Mereka bertekad untuk menyelamatkan Minho.
Alur cerita pada adegan terakhir Maze Runner ini menampilkan ending yang cukup menegangkan untuk fim yang berdurasi dua jam ini. berawal dari cerita, penonton yang disuguhkan film aksi yang menegangkan dimulai dari aksi kejar-kejaran, tembak-tembakan, sampai munculnya Newt, yang sangat dramatis sehingga membuat penonton terkesima khususnya para wanita.
Perjuangan Thomas beserta teman-temannya dari Right Arm menyelamatkan Minho sampai pada akhirnya membebaskan dunia ditampilkan dengan sangat baik. Saat menonton film ini, kita akan menemukan adegan aksi, drama remaja sampai zombie thriller. Hal yang cukup menarik juga mengingat biaya produksi film ini hanya sekitar $62 Juta, cukup kecil untuk film blockbuster Hollywood pada umumnya.
Adegan demi adegan menampilkan pertempuran di dunia yang lebih nomal dibandingkan dengan film-film sebelumnya. Ketika pada film sebelumya lebih kental dengan nuansa Mad Max yang dipenuhi dengan pasir dan reruntuhan bangunan, dalam film ini kita bisa melihat gedung-gedung yang masih rapih dan berdiri tegak, meskipun tetap saja dikelilingi sebagian kota-kota yang sudah hancur.
Secara keseluruhan pada film The Death Cure memberikan visualisasi novel ketiga dari James Dashner dengan sangat mengagumkan. Sama seperti ketika kita menonton Harry Potter dengan ke-tujuh bukunya, Wes Ball sebagai sutradara mampu menyuguhkan perjuangan Thomas dalam melawan W.C.K.D dengan menakjubkan.
Tetapi, selama saya menonton film ini ada hal yang cukup mengganjal. Ada beberapa adegan yang dengan sengaja diperlama dan terkesan dipaksakan. Itu saja yang saya dapatkan dari film The Death Cure, perpanjangan waktu ini juga sangat mengganggu akhir yang manis dari filmnya.