KEHIDUPAN LAKI-LAKI ADA DITANGAN PEREMPUAN

28876243_1759655807388887_473456523_o.jpg

Seorang perempuan yang meninggal 06 November 1908 dan di makamkan di SUMEDANG, perempuan itu adalah CUT NYAK DHIEN dan ketika TEUKU UMAR Meninggal Anak Perempuannya CUT GAMBANG mw menangis sebagai Ibu beliau hanya menyatakan satu "Perempuan Aceh Pantang Meneteskan Air Mata untuk Seorang yang Mati Syahid". Sebagai perempuan diflora publik Medan pertempuran yang mengatakan "Kami memang hancur tapi tidak pernah ada kata menyerah".

wanita Aceh gagah dan berani merupakan perwujudan lahiriah yang tak kenal menyerah yang setinggi-tinggi nya dan apabila mereka ikut bertempur maka akan dilakukannya dengan penuh energi dan semangat berani mati yang bahkan lebih dari semangat kaum lelaki-laki, kaum wanita Aceh melebihi kaum wanita bangsa dimanapun tidak sebuah Roman pun yang berani menggambarkan kekuatan dan keberanian kaum wanita Aceh.

kesimpulannya adalah perempuan diluar rumah dan didalam rumah bukanlah sebuah objek limpahan keputusan laki-laki, tapi perempuan juga subjek pembuat keputusan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now