Jangan Janjikan Cinta ! Karena Menunggu Itu Bukan Pekerjaan Biasa

Jangan Janjikan Cinta ! Karena menunggu itu bukan pekerjaan biasa.

images (4).jpg

Tuan,
Dengan seleksi kata ku awali menyapamu.

Mencoba bernada serenyah mungkin agar dikau paham.

Mungkin aku yang terdahulu salah,
Membiarkan tirai-tirai rasa itu tersingkap tanpa semestinya.

Maka izinkan aku menjamu dengan permohonan maaf.

Tuan, aku kira engkau cukup lihai menata kata,
Memvokalkan rasa,
Dan menerjemahkan arah pembicaraan ini.

Tapi sungguh malang.

Dikau justru terlalu jauh melambung harapan,
Meninggikan janji,
Hingga lupa bahwa aku telah kau gantung di pucuk kegamangan.

Kau bilang ini tak adil.
Dikau berjuang untuk kedepan.
Sementara aku hanya terdiam.

images (5).jpg

Tuan, mari ku tanya.

Engkau gunungkan harapan,
Engkau rajut benang janji,
Engkau biarkan aku menanti.

Apa itu adil???
Apa cukup adil bagimu?

Engkau justru memintaku bersabar sebagai penunggu yang handal.

Seolah-olah menanti itu perihal membalikkan telapak tangan.
Seolah-olah benar bahwa engkau telah berada di masa depan.

download (4).jpg

Tuan, maaf.
Aku tak bisa.

Karena jika benar cinta
Ia akan pulang menuju hati
Ia pasti tau kapan harus kembali
Meski tanpa dinanti,
Meski tanpa dijanji.

Menyerah menanti 20:28
oleh : Farida Widyati

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now