Fungsi Kebahasaan dalam Kehidupan Sehari-hari

[Ragam-Bahasa-di-Indonesia (1).jpg]

Fungsi Kebahasaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahasa adalah sistem tanda sentral dalam kebudayaan. Bahasa sangat penting dalam segala aktifitas sosial, mulai dari beradaptasi dengan sesama, berintegrasi, mengembangkan ilmu pengetahuan, bekerja, dan sebagainya. Dengan bahasa ini seorang individu atau kelompok dapat menjadikan bahasa sebagai lambang, pengenal, ciri khas, serta sebagai penyatu dan pemersatu antara etnis satu dengan etnis lainnya. Melalui bahasa juga individu bisa mengidentifikasi dan melihat tanda-tanda kebudayaannya sendiri di dalam sebuah masyarakat yang ia tempati.

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa haruslah sesuai dengan dimana kita tinggal, misalnya saja suku Jawa berbicara dengan suku Batak, nah tentu saja berbicaranya lebih keras dari yang biasanya. Sebab Batak dikenal sebagai pengguna bahasa yang keras sedangkan Jawa berbahasa lembut dan santun. Contoh lainnya lagi penggunaan bahasa anak-anak seperti ikan makan kucing yang seharusnya kucing makan ikan. Lebih jelasnya dan tujuan mempelajari prinsip dasar kebahasaan akan dijelaskan lagi seperti berikut;
• Menganalisis istilah-istilah budaya atau ungkapan lain. Seperti, pupuk kandang yang bermakna pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak.
• Menganalisis proses penamaan. Yaitu suatu benda atau hal lain yang bermakna tertentu. Seperti, kuda adalah bermakna seekor hewan yang dijadikan sebagai penarik pedati atau hewan yang larinya kencang.
• Menganalisis kesopan-santunan. Seperti mengatakan buang air kecil lebih sopan daripada kencing.
• Menganalisis konsep budaya dari unsur-unsur bahasa. Seperti, menggunakan kata rumput makan kuda itu salah. Dan yang seharusnya kuda makan rumput.
• Menganalisis etnisitas dari sudut bahasa.
• Menganalisis cara berpikir melalui struktur bahasa.

Menurut tokoh antropolinguistik De Saussure dalam bukunya berjudul Course de Linguistics Generale, bahwa bahasa adalah sistem tanda yang terdiri dari penanda (signifier/significant) dan petanda (signified/signifie). Penanda adalah citra bunyi, , coretan atau teks yang mempunyai makna yaitu apa yang diungkapkan, ditulis dan dibaca. Sedangkan petanda adalah apa yang ada dalam pikiran seseorang dan ketika saat itu juga diungkapkan, ditulis, dan dibaca.
Komponen Bahasa:
• Ikon, adalah hubungan tanda dan acuannya didasarkan pada hubungan kemiripann. Seperti, menara kembar menjadi ikon di Negeri Jiran Malaysia.
• Indeks, adalah hubungan antara tanda yang memiliki kedekatan eksistensi. Seperti, indeks untuk pesantren adalah ustadz atau ustadzah, santri/wati, guru, pondok, asrama, ruang belajar, musholla, dsb.
• Simbol, adalah hubungan tanda melalui aspek kultural, konvensional atau kesepakatan. Seperti, merpati sebagai simbol kesetiaan terhadap pasangannya.

Referensi :
Poin-poin besar dari tulisan ini bersumber dari: Antropolinguistik, Menebah Tanda-tanda Kebudayaan- Pak Teuku Kemal Fasya. Dosen Universitas Malikussaleh

Nama : Sameni (150230047)
Kelas : (VB) Antropologi

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center