Bijak Menggunakan Mulut dan Jemari Tangan

mulutmu.jpg
Source

Dulu kita mengenal istilah mulutmu harimaumu. Pepatah ini merupakan nasihat kepada seluruh manusia untuk menjaga tutur bahasanya. Allah telah menganugerahkan kita mulut sebagai alat berbicara. Alat ini terdiri dari bibir, lidah, gigi, dan pita suara. Seluruh kompenen ini berfungsi menciptakan nada-nada yang membentuk ucapan kata-kata.

Seiring berkembangnya teknologi, kita dapat memanfaatkan jemari tangan kita untuk berdakwah. Teknologi internet yang sering kita akses melalui laptop, tablet, ponsel pintar, dapat kita manfaatkan kepada jalan kebenaran. Kita sudah melihat betapa buruknya dampak penggunaan media sosial facebook, WhatsApp, youtube, twitter, dan sebagainya. Di sana ada orang yang menyebar fitnah sehingga menyebabkan malapetaka, bukan hanya kepada orang lain, juga merugikan dirinya sendiri.

chatting.jpg
Source

Kita tidak boleh menyia-nyiakan anugerah yang telah Allah berikan berupa jemari tangan dan mulut. Melalui mulut kita dapat mengajak saudara muslim lain bertakwa kepada Allah. Takwa bermakna taat kepada Allah serta menjauhi larangan-Nya. Malaikat Rakib tidak akan lupa mencatat segala amal kebaikan. Ia mencatatnya detil tanpa keliru sepeser pun.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mengajak manusia kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sediki pun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun."

teman.jpg
Source

Sepatutnya kita menggunakan mulut secara bijak. Setiap kata-kata yang keluar dari muslim adalah kebaikan-kebaikan dan ilmu yang mencerahkan pemikiran orang lain. Ketika berbicara senantiasanya kita mengoneksikan hati dan pikiran. Manfaat baik buruknya perlu kita pertimbangkan bersama. Jangan sampai ucapan kita hanya membuat orang lain bertikai.

Orang yang menyebar kebencian pada dasarnya mereka tidak mensyukuri apa yang sudah ia miliki. Ia benci melihat orang lain bahagia, kaya, sukses, dan memiliki rumah mewah. Padahal belum tentu apa yang ia lihat seperti yang dia pikirkan. Misalnya, Allah masih memberikannya kesehatan yang baik, sedangkan orang kaya tersebut belum tentu bisa menikmati apa yang ia peroleh, seperti tidak boleh makan makanan kesukaannya lagi karena penyakit tertentu.

bersyukur.jpg
Source

Kita sering mendengar istilah lalat mirah (merah). Lalat mirah berkonotasi negatif. Kebiasaan lalat ini adalah hinggap di kotoran dan menyebarkan kuman ke mana-mana. Manusia seperti ini hanya membawa kemuzaratan bagi orang sekelilingnya. Kita adalah manusia bermartabat yang tidak boleh menyandang gelar itu. Dan malaikat Atid selalu mengawasi dan mencatat amal keburukan kita selama di dunia.

Oleh karenanya, kita mesti menggunakan pemberian Allah, yaitu mulut dan jemari tangan sebijak mungkin. Kita bukanlah manusia yang memiliki fitrah menyebarkan keburukan orang lain. Fitrah manusia adalah takwa kepada Allah.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now