Mengapa Perempuan Perlu "Bermukim" di Steemit?

Postingan ini bukan karena lagi ngetren kampanye #deletefacebook. Post ini dibuat untuk menegaskan pentingnya perempuan berada di Steemit, bukan sebatas soal insentifnya tapi juga karena dunia penting untuk terus belajar mendengar suara dari perempuan.


Foto by @cutramadhani

Dunia yang masih timpang memang patut untuk terus diperbaiki dan salah satu yang perlu dibenahi adalah kesediaan untuk membangun keseimbangan, yang memungkinkan lelaki dan perempuan berada dalam lingkungan yang sehat dalam menyampaikan pandangannya sekaligus dalam meraih pendapatannya.

Sebagaimana diketehui, lelaki dan perempuan harus berada dalam lingkungan yang saling tolong menolong untuk membawa kehidupan ini mencapai lingkungan dialog yang ramah dan dalam lingkungan kerja yang ramah pula. Jika kedua insan ini terus berada dalam lingkungan yang timpang maka dunia masih terus terjebak dalam ragam masalah, konon lagi manakala perempuan tidak memiliki akses untuk berpendapat, juga berpendapatan.


@cutthara

Menolong perempuan untuk itu menjadi kewajiban, bukan karena lelaki lebih hebat melainkan sebagai bahagian dari tanggungjawab mengembalikan keseimbangan lingkungan kehidupan. Salah satu caranya adalah dengan memberi dukungan bagi perempuan untuk mengajak perempuan lain untuk menemukan lingkungan yang memungkinkan untuk memiliki akses independen dalam berpendapat dan berpendapatan.

Steemit adalah sosial media yang tepat bagi lelaki dan perempuan untuk membangun lingkungan dialog yang sehat sebagai kewajiban bersama manusia untuk terus menghadirkan dunia sebagai tempat tinggal yang lebih bahagia, seraya berkesempatan pula untuk memperoleh pendapatan dari rewards yang juga didistribusi secara bersama dalam komunitas Steemit.

Mengingat secara jumlah steemian perempuan Indonesia masih sedikit, dan secara kebetulan Facebook sudah tidak cukup sehat lagi, termasuk bagi perempuan. Itulah mengapa saya menggelar Kontes Promo Steem untuk Steemian perempuan Indonesia.

https://steemit.com/kontespromosteem/@rismanrachman/promo-steem-for-women-contest-win-200-sp-delegations-for-3-months


Foto by @cutramadhani

Dengan kontes #JoinSteemit yang bertujuan mengajak hijrah/migrasi perempuan dari Facebook ke Steemit ini diharapkan Steemit menjadi rumah bersama bagi lelaki dan perempuan untuk menghadirkan pandangan seraya memperoleh pendapatan. Dan, untuk itulah saya menyediakan hadiah SP delegasi dari Steem Power yang saya miliki dengan harapan, mereka yang diajak join di Steemit mendapat dukungan bagi perkembangan mereka di awal berada di Steemit. 200 SP delegasi memang kecil, tapi cukup untuk membantu mempromosikan post pendatang baru dan steemian perempuan.

Saya membuka kesempatan kepada teman-teman stemian lainnya untuk menambah SP delegasi, atau menjadi donatur bagi 5 post terbaik lainnya, butuh tiga lagi, dua sudah ada dari @mariska.lubis dan @orcheva. Dengan cara ini, ulang tahu ke-2 Steem dapat mengembalikan semangat awal Steem sebagaimana pernah ditegaskan oleh Ned Scott yaitu "membangun komunitas sambil memperoleh pendapatan dari konten berkualitas" dapat terus kita pertahankan.

bin_ahmad.jpeg
Steemian bersama Bunda Baca Aceh - Dokumen Kak Nu

Kuncinya tentu saja kesadaran sebab itulah sifat dari media terdesentralisasi, semua kembali kepada diri masing-masing. Mau murni melakukan monetisasi konten untuk memperoleh sebanyak mungkin keuntungan, boleh. Ikut pula berupaya membangun komunitas agar kebersamaan semakin bermakna dan bertuah, juga boleh. Yang tidak boleh adalah mengukur orang lain dengan ukuran milik kita sendiri. Jika pun mau, juga tidak ada yang bisa melarang!

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, RESTEEM, DAN UPVOTE

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center