Manis di awal, Karena ada banyak hal baru yang dirasakan. Saling lempar perhatian, kangen-kangenan, mengutarakan kata-kata sayang, menggunakan aneka macam panggilan special, jalan berduaan, dan lain sebagainya. Di awal pacaran segalanya terkesan benar-benar indah, seakan dunia hanya milik mereka. Benar?
Hambar di tengah,
Ini adalah fase yang banyak menuai masalah. Seperti misalnya mulai tumbuh rasa bosan, apalagi kalau salah satu dari mereka mulai tertarik pada beda insan. Seringnya bertengkar, kadang timbul salah paham, cemburu-cemburuan, tingginya keegoisan, komunikasi mulai jarang, dan hubungan diantara keduanya mulai renggang. Bahkan, di fase ini kadang salah satu dari mereka ada yang ingin mempertahankan hubungan, dan berharap bisa kembali seperti keadaan awal
Pahit di akhir,
Disini adalah bagian terberat. Diabaikan, ditinggalkan, atau bahkan bisa juga diduakan. Janji-janji manis tinggalah sebatas omongan, beragam harapan mulai hancur berantakan, dan yang tersisa tinggalah kenangan. Selain dari perpisahan, tidak jarang juga akhir dari pacaran ialah kebencian. Dari yang semula berteman, akhirnya jadi mantan yang harus dilupakan.
Patah hati menjadi hal besar yang dirasakan, mau tidak mau, siap tidak siap, keadaan itu akan tetap menghadang
Move On...
Langkah yang amat sulit dihadapi. Banyak orang yang gagal di tahap ini. Dan pada akhirnya? Hanya waktu yang dinanti untuk bisa memulaikehidupan baru tanpa ada duka ataupun air mata
Bahagia - dilema - derita - air mata
Itulah fase pacaran yang dirasakan banyak orang Mengapa demikian?
Karena "pacaran" hanya merupakan tipu daya Syetan
Kebahagiaan sesaat yang berakhir dengan keterpurukan panjang
Dan dalam setiap fase pacaran tidak ada pahala sedikitpun, yang ada adalah bertambahnya dosa.
Ayo lah kawan move on dari pacaran
Jika ingin pacaran berpahala segera bertaubat dan halalkan dia.
Daripada menumpuk dosa,
lebih baik menumpuk pahala:)
.
@abirantoe