Kasus Keracunan Asam Hidroflorik (HF)

Kasus keracunan Asam Hidroflorik (HF) telah terjadi di beberapa tempat. Pada tanggal 27 September 2012, kasus kebocoran HF sebanyak 8 ton telah terjadi di Gumi, Korea Selatan. Kasus ini menyebabkan 5 orang meninggal dan melukai 18 orang dengan ribuan penduduk yang mengeluhkan akan gangguan fungsi pernafasan (Park 2013). Di China, 48 pekerja dilaporkan mendapatkan gangguan kesehatan karena kebocoran rust remover (pembersih karat) yang mengandung konsentrasi HF yang rendah. Kasus tersebut menyebabkan 13 pasien mendapatkan gejala gangguan pernafasan akibat uap HF yang beracun.

( Simak Tips untuk Mengendalikan Keracunan di Tempat Kerja : https://katigaku.top/2015/08/17/6-tips-untuk-mengendalikan-keracunan-di-tempat-kerja/ )

Kasus keracunan HF dengan informasi lebih lengkap dilaporkan terjadi di Kota Pujiang, Provinsi Zhen Jiang, China ((Zhang et al. 2015). Pujiang merupakan sebuah kota kecil dengan populasi 400.000 dan memiliki mata pencaharian utama bertani. Pujiang memiliki lebih dari 3 rumah sakit yang menyediakan jasa medis meskipun kualitasnya tidak sebaik rumah sakit di sekelilingnya.

Pada tanggal 7 Mei 2014 jam 22.00, sebuah kecelakaan beruntun yang melibatkan 6 kendaraan terjadi di jalan tol Hangjingqu di kota Pujiang. Kecelakaan tersebut terjadi diawali dengan jatuhnya sebuah gulungan kertas seberat 900 kg dari truk pertama. Truk kedua mengerem mendadak sehingga menabrak tepian tol dan terbakar. Truk keempat masuk ke area tabrakan setelah sebelumnya telah tertabrak oleh sebuah truk bak yang berada di belakangnya. Dampak dari tabrakan ini adalah retakan 70 cm di tangker sehingga zat kimia cair dengan uap yang membuat iritasi keluar dari truk bak. Zat kimia tersebut masuk ke dalam kabin truk bak dan masuk juga ke kendaraan keenam yang memiliki atap terbuka dan berlokasi di bawah truk bak


Penduduk sekitar berusaha untuk menolong korban-korban kecelakaan setelah melihat kobaran api. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Pada saat ini, HF tidak diketahui adanya sehingga penduduk langsung berusaha untuk memadamkan api dan menolong korban yang terperangkap api. Informasi adanya kebocoran HF baru terkonfirmasi oleh pengemudi dari truk bak yang kemudian dilaporkan ke pemerintah lokal dan segera dilakukan tindakan penyelamatan oleh pemerintah lokal.

Pada kasus ini, 253 korban mendapatkan luka karena kebocoran HF. Mereka terdiri dari 179 pria dan 74 wanita, dengan rentang usia 4 sampai 68 tahun. 4 pasien mendapatkan luka parah karena mendapatkan pajanan langsung dengan HF. Sedangkan yang lainnya mendaptkan iritasi kulit atau gejala gangguan kesehatan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now