Pacaran itu sama seperti orang yang lagi puasa???

image
Kalimat tanya yang tersurat di atas apakah kawan2 paham? Jujur saya tidak begitu paham.
Setelah saya mendengar pencerahan dari ustad saya, yang begitu meluluh lantakkan hati bagi pendengar yang masih merasakan dengan nurani,
dimulai dengan zina dan berkelanjutan.
BELIAU berkata: jangan kamu dekati zina,
Lalu SAYA tanya : zina yang bagaimana ini ustad?? Bukan kah tiap hari kita di penuhi dengan maksiat?
USTAD: zina itu banyak, zina telinga, zina mata , kaki, tangan ,zina mulut, itu semuanya zina,
yang membawa mu ke zina hakiki yaitu zina kemaluan.
Tanpa mendengar(telinga) kamu tidak akan melihatnya (mata), kalau kamu tidak melihat nya pasti tidak akan kamu mendekati nya(kaki), kalau kamu tidak mendekati pasti tidak mungkin dapat di pegang (tangan), jika kamu tidak merabanya pasti kamu tidak akan menciumnya(mulut), jikalau semua tidak dilakukan saya yakin biiznillah kamu tidak akan melakukan zina hakiki, karena setiap zina yang dilakukan step by step membawa ke zina yang hakiki.
SAYA : iya ustad, saya mulai paham, mohon maaf ustad, hubungan pacaran dengan puasa apa ust?
USTAD: ketika kita berpuasa, seakan2 waktu berbuka semua makanan dapat di habisi, iya bukan?
SAYA: betul ustad.
USTAD: begitu juga dengan pacaran, sifatnya terburu2, terlalu ambisius mendapatkan nya setelah di tangkap kemudian di lepaskan,
itu NAFSU namanya yang mengatas namakan CINTA.
SAYA: saya mulai mengerti ustad,
Berarti orang yang pacaran itu umpama seperti orang yang berpuasa begitu ustad?
Ketika kita lagi puasa Pas kita lihat makanan seakan2 kita mampu menghabiskan nya tapi ketika saatnya kita tidak sanggup melakukannya.
Begitu juga pacaran ustad?
mendengar itu beliau tidak menjawab,namun hanya sebuah senyuman yang saya lihat dari wajahnya.

Begitulah percakapan singkat mengenai nafsu yang mengatas namakan CINTA.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center