[eS 27] Stop Membohongi! Mengendalikan Amarah itu Keliru

imagesource

Amarah adalah sebuah perasaan tidak suka, ingin melawan dengan kata-kata, perasaan dan perbuatan. Ini bisa juga diartikan dengan kata marah, rasa kesal yang berlebihan yang ujungnya berwujud melalui pelampiasan. Amarah identik dengan sifat bengis dan sangat mudah marah. Sebuah keadaan yang hanya bisa dirasakan tanpa bisa dikendalikan seutuhnya. Tidak setuju buddy?


Sejatinya amarah merupakan sebuah energi yang telah diciptakan Tuhan sejak lama sebelum kita ada disini. Mahkluk yang pertama menggunakannya adalah iblis. Dalam sejarah penentangannya terhadap keputusan Tuhan yang menjadikan Adam sebagai Khalifah di muka bumi. Itulah asal mula energi itu tersebar sampai ke bumi yang kita tempati. Energi yang tidak bisa dihilangkan oleh semua makhluk kecuali sang Pencipta. Energi yang telah tersebar ke seluruh jagat raya. Memenuhi sisi seperti udara. Terkumpul pada satu titik kuat dan besar kemudian terpencar. Dibawa iblis jahat pada tempat kesukaannya dan tentunya pilihan Tuhan. Dia terus menyebarkan sampai semua merasakan panasnya energi yang satu ini.


imagesource

Ada kata yang menjelaskan bahwa amarah bisa dikendalikan. Kenyataannya tidak seperti itu. Tidak ada yang bisa mengendalikan sebuah energi panas yang menempanya. Layaknya bara api dalam genggaman. Sekalipun kita mengakali dalam menanganinya toh tidak juga akan mampu melenyapkannya kecuali dengan melepasnya kembali atau menghindari sebelum itu terjadi.


Sebagai contoh sederhana! Seorang anak yang mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya. Dia telah disakiti dengan kata-kata dan kekerasan fisik. Apa yang diterima si korban adalah perpindahan energi pada alurnya dan tidak akan pernah terputus. Anak yang menjadi tersangka dalam kasus ini telah mengalami hal serupa sebelumnya dengan cara yang sama atau berbeda. Bagaimana bisa begitu? Ya, besar kemungkinan ia terlebih dahulu mengalaminya. Bisa dari dalam lingkup keluarganya atau lingkungan sekitarnya. Dan taukah kamu bahwa anak yang menjadi korban itu sedang menanggung sebuah energi panas. Cepat atau lambat ia akan menyalurkan energi itu kepada yang lain, entah kepada teman yang sama, binatang sekitarnya, dinding kamarnya, bahkan kepada orang tuanya.


imagesource

Energi itu tidak terhentikan sampai kapanpun bahkan hingga hari akhir. Sampai Tuhan mencabutnya dari tempat ia diciptakan. Itulah amarah! Sebuah energi panas yang kita sendiri tidak pernah tahu kapan dan dimana datangnya, apalagi mengendalikannya. Saat energi jahat itu harus kita tanggung dan melepasnya lagi dengan perlahan atau seketika. Itu hanyalah sebuah seni. Tidak akan ada yang bisa melenyapkannya. Hanya bisa menahannya untuk semetara waktu. Itu juga dipengaruhi seberapa besar energi itu telah kita terima. Sebagian makhluk dalam kategori 'sabar' akan membawanya ke arah seni. Seni mengelola bara api, karena pada saatnya energi itu akan disalurkan kembali, baik secara langsung atau dengan cara yang halus. Kita boleh saja memberi penilaian apapun menurut pengetahuan kita. Aku juga tidak memaksakan apa yang aku ketahui. Butuh pemahaman yang mendalam tentang ini. Bagaimanapun, tidak cukup dengan sekadar mengumpulkan teori dari berbagai referensi untuk menyelesaikan masalah yang satu ini, seketika.


image


Thank You

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now