Halo Steemians…
Saya Zulfikar Syarif, Please Call me Zul…
I was born Lhokseumawe, Aceh 1975, tepatnya pada 31 Agustus bersamaan dengan hari di mana rakyat Malaysia merayakan kemerdekaannya dan pada hari yang sama Negeri Belanda sedang mengenang kelahiran Ratu Wilhelmina, Ratu yang sempat memimpin Belanda lebih dari 50 tahun (1890-1948)
Pernah Belajar di Multi Media Training Center (MMTC) Yogyakarta sekarang Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) dan menyelesaikan Sarjana Bidang Manajemen di Universitas Malikussaleh.
Mengawali karir di Radio Republik Indonesia (RRI) sejak 1996, hampir 20 tahun menggeluti bidang Radio Broadcasting, sebagai Studio Operator, Announcer, Journalis dan Presenter, terlibat aktif sebagai produser dalam program Ruang Publik yang mengangkat issue Tsunami dan konflik Aceh di Radio Andita Bireun kerjasama dengan Internews Indonesia.
Dua tahun terakhir (2015) mulai bekerja di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Malikussaleh. Sungguh, saya sangat menikmati bidang ini karena relevan dengan aktivitas sebelumnya pasca Tsunami Aceh dan MOU Helsinki, 2 tahun menjadi relewan dalam tanggap darurat dan rehab rekon korban Tsunami di Aceh Utara, Pidie dan Pidie Jaya membuat saya jatuh cinta pada pemberdayaan dan pendampingan kepada masyarakat.
Tahun 2006 sempat juga bergabung dengan Medicine Sans Frontires - MSF Holland sebagai Counselor dalam penanganan korban trauma konflik di pedalaman Aceh Utara, dua tahun kemudian terlibat dalam pendampingan pemuda-pemudi rentan konflik di wilayah Nisam Antara Program Aceh Youth Oppurtunity (AYO) yang di danai Save the Children, ditahun yang sama menjadi bagian program PIKR (pelayan, Informasi, Konsultasi dan Rujukan) untuk korban konflik di wilayah Aceh Utara yang di support oleh Internasional Organization for Migration (IOM) sekitar 2008-2009.
Sekarang sedang aktif berkampanye “ Anti Narkoba” dan mereduksi peredaran Narkoba di kawasan Mon Geudong Lhokseumawe – Aceh, menggagas program Beasiswa Muda Meuripee (B-daMe) yaitu Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan bagi remaja usia sekolah menengah ke pesantren atau Pendidikan Islam Terpadu, khusus kepada kalangan miskin di lingkungan rentan narkoba dan anak-anak para pengedar skala kecil, tujuannya memutus mata rantai generasi penyalahgunaan narkoba. Sejauh ini sumber dananya masih mengandalkan sumbangan dari pemuda dan warga setempat.
Terlibat sebagai Surveyor Lembaga Survei Indonesia (LSI) sejak 2005-2012, dalam berbagai isu politik dan social di Aceh semakin memperkaya wawasan tentang kondisi masyarakat Aceh pasca Tsunami dan Konflik, hal ini mendorong saya untuk menggeluti bidang penelitian.
Selain sebagai staf di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unimal, saya juga aktif menjadi mentor dalam pelatihan-pelatiahan organisasi mahasiswa.
Mengenal STEEMIT
Empat bulan lalu di warung kopi Syarif Delima, seorang teman memperkenalkan Steemit pada saya dan langsung membuat akun@zulsyarif , sayangnya walaupun sudah joint saya gagal paham Steemit sehingga akun tersebut dibiarkan mengendap di email lebih dari tiga bulan.
Dua minggu lalu bang @zainalbakri, senior di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe kembali mengenalkan Steemit saat saya jumpai di kantornya “ Sudah punya akun Steemit Zul? Sudah bang !, sudah aktif ? belum bang, .. aktifkan, posting satu tulisan aja setiap hari kata dia sambil memperlihatkan akun steemitnya ke saya,… wow hanya itu yang terucap. Saya langsung balik kantor dan langsung bongkar lagi konfirmasi password Steemit di email yang sudah lama mengendap.
Malamnya @masriadi, ketua AJI Lhokseumawe, ajak meeting di salah satu kafe kawasan Lhokseumawe, hadir juga agam yang kebetulan sekretaris panitia Konferta AJI ke 6, dua-duanya Steemians, topik beralih dari Konferta ke Steemit, “ makin penasaran”. Oya… saya juga anggota AJI gabung tahun 2008, baru lengser dari kursi sekretaris AJI Kota, Sabtu (29/7/17).
Tiga hari kemudian tak sengaja mampir di kantor pusat @masriadi “ Toufik Kupi” ngopi bareng para Steemians kawakan, @ayijufridar, @levycore, @muammar, @yahqan, @zainalbakri, kumpul Bersama mereka mendapat pencerahan yang sangat membantu, special thanks buat kalian semua…
Salam kebersamaan
@zulsyarif
Please follow me