Book #19 : Mahar untuk Maharani Karya Azhar Nurun Ala

Bismillahirrohmanirrohim,

Hari ini, aku memutuskan kembali untuk menulis di blog setelah berbulan-bulan membiarkannya terkena debu dan sarang laba-laba. Entahlah mau menulis apa nanti di blog, pokoknya mulai ketik aja dulu. Karena ternyata menulis bisa menjadi salah satu terapi untuk mengobati hati yang sedang gundah gulana, halaaah ngomong apa aku ini. Iya bener, seperti apa yang aku lakukan sekarang ini, setidaknya lebih produktif dari biasanya. Seorang penulis, Helvy Tiana Rose pun berkata, "Kalau usiamu tak mampu menyamai usia dunia, maka menulislah. Menulis memperpanjang ada-mu di dunia dan amalmu di akhirat kelak."

Nah, pada tulisan kali ini aku ingin mereview buku yang cukup menguras emosiku. Novel serial maharani karya Azhar Nurun Ala. Serial pertama berjudul "Mahar untuk Maharani," dan kedua berjudul, "Lelaki Pilihan Maharani." Sebenarnya kedua buku ini terbit lumayan lama, buku serial pertama sendiri terbit pertama kali sekitar tahun 2017 dan buku serial kedua terbit tahun 2018. Meski begitu, aku akan tetap membagikan sedikit ceritaku buat kalian yang belum membaca kedua novel ini.

20190708_053935.jpg

Aku awali dari novel "Mahar untuk Maharani" ya. Novel ini tergolong tipis dengan jumlah halaman berkisar dua ratus empat puluh tujuh. Sangat cocok dibaca oleh anak-anak muda, terlebih lagi untuk mereka yang sedang mencari jati diri dan juga pasangan hidup #eh. Meski berkisah tentang percintaan, Azhar Nurun Ala tetap memunculkan nilai-nilai islami di dalam bukunya. Seperti bagaimana Salman, salah satu tokoh dalam novel tersebut yang memutuskan untuk pindah dari kos biasa ke pondok Quran, hingga menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya. Tentu ada faktor penyebabnya, yang bisa kalian tahu nanti setelah membaca novel ini. Ada lagi kisah tentang Maharani, sahabat kecil Salman yang kini telah berubah menjadi sosok yang anggun. Perempuan yang baru lulus dari Mesir ini tak hanya membuat Salman terpikat, tapi juga laki-laki lain yang turut mewarnai kisah percintaan di dalam novel ini.

Membaca bab demi bab novel ini turut membuat emosiku meluap. Tanpa sadar aku ikut meneteskan air mata pada bab "Kesempatan memberi yang lewat," seolah-olah ikut merasakan bagaimana perasaan Salman yang patah hati saat itu.
Lalu, aku tertawa terbahak-bahak saat memasuki bab "Kematian Budi" dan beberapa bab lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Karena cerita di dalam novel ini tampak seperti nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

20190708_054011.jpg

Apalagi Azhar Nurun Ala juga menceritakan sisi lain kehidupan petani, yang terkadang sering diremehkan. Aku jadi sedikit mengerti kalau menanam sayur kangkung tidak sesederhana yang dibayangkan. Bahwa untuk mencapai keberhasilan kita harus mengalami berbagai kegagalan-kegagalan. Seperti bagaimana Salman bangkit dari kegagalannya akibat kerugian yang dialami dari hasil panennya dan mencoba belajar dari kesalahan yang telah dilakukan. Ini kisah Salman, seorang sarjana lulusan Universitas Indonesia yang memutuskan untuk menjadi petani kangkung.

Kisah cinta Salman mengingatkanku dengan nasehat seorang ibu yang pernah aku jumpai saat sama-sama mengantre di dokter gigi. "Mba, tenang saja jodoh itu ketemunya cuma lima menit," ucap si si ibu dengan yakin. Nasehat ibu tersebut seolah bisa membaca kegundahan hatiku kala itu. Agak aneh ya, tapi begitulah yang juga digambarkan di dalam novel ini. Bagaimana sosok Maharani mampu mambuat laki-laki bernama Salman jatuh cinta padanya dalam waktu yang terbilang sangat sebentar dan membuat Salman berjuang sangat keras. Ya, karena hidup itu harus diperjuangkan. Seperti bagaimana Salman berjuang untuk untuk memberikan mahar terbaik untuk Maharani. Ah, apakah usaha Salman akan berhasil? Selengkapnya kalian baca sendiri ya :)



20190708_054644.jpg

Cilacap, 08 Juli 2019
Salam hangat,
@yulimia







Review buku saya yang lain bisa kalian klik link di bawah ini

Padang Bulan karya Andrea Hirata
klik disini

Happy Little Soul karya Retno Hening
klik disini

Anak Rantau karya Ahmad Fuadi
klik disini

BERANI GAGAL Catatan Hampir Teladan Si Juki
klik disini

Jatuh Cinta Tak Pernah Salah
klik disini

Seribu Wajah Ayah karya Azhar Nurun Ala
klik disini

Pertanyaan Tentang Kedatangan
klik disini

You Are My Inspiration karya Panji Ramdana
klik disini

How To Master Your Habits karya Felix Y. Siauw
klik disini

Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta
klik disini

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now