Kerja Keras, Itu Tak Cukup

“Allah melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan Dia yang membatasi baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Ankabut: 62)

Assalamualaikum,
Apa kabar rekan Steemian di hari yang cukup panas ini? Semoga semua tetap dalam kenikmatan Iman dan Islam.

rejeki.jpg
[]

Rasanya sudah lama saya tak menulis yang cukup panjang. Beberapa hari ini kesibukan kerja meningkat karena pasien yang saya jaga baru saja operasi pengangkatan tumor usus besar. Saya sedikit repot memang yang seakan kerjanya meningkat dratis karena harus lebih banyak stand by di samping pasien.

Di samping itu juga saya semakin sibuk dengan usaha dagang online, yang alhamdulillah, saat ini lapak saya sedang banyak dikunjungi calon pembeli. Suasana menjelang Ramadan dari tahun ke tahun memang selalu ramai, itu yang saya amati sejak beberapa tahun berdagang online.

Pada hari biasa saya hanya menjual alat-alat rumah tangga dan dapur yang memang menjadi penggoda nomer dua kaum ibu setelah pakaian. Saya memfokuskan diri berjualan segala macam panci sejak dua tahun lalu setelah saya tak sukses berdagang pakaian. Barangkali saya memang tak berbakat di dunia tata busana.

Pada setiap menjelang ramadan dan lebaran saya akan menambah dagangan saya dengan barang yang banyak dibutuhkan di moment tahunan umat islam. Kurma, gula pasir dan minyak goreng selalu menjadi dagangan yang laris manis.

Saya tak ingin bercerita tentang apa dan bagaimana saya berjualan. Kali ini saya hanya ingin bercerita bagaimana Allah sering mengetuk hati calon pembeli tanpa kita sangka-sangka sebelumnya. Sekian tahun berjualan online saya menjadi semakin paham bahwa laku atau tidaknya dagangan kita tidak melulu dari bagaimana seringnya kita beriklan. Bukan dari bagusnya kalimat yang kita gunakan untuk menawarkan. Juga bukan dari banyaknya komentar dan like di postingan kita.

Allah itu maha berkehendak, Dialah yang mendatangkan rejeki kepada manusia. Saya sangat yakin akan hal itu. Itulah mengapa saya tak pernah mengesampingkan do'a untuk usaha -usaha yang saya jalani. Langkah real saya ketika mengiklankan dagangan hanyalah sebuah ikhtiar, menebar jaring dan biarkan Allah yang menggiring ikan ke jaring kita. Kewajiban kita hanya berusaha dibarengi do'a dan segala syarat-syarat yang telah Allah tentukan. Syarat-syarat ini yang sangat perlu digarisbawahi bahkan dicetak tebal untuk diamalkan karena disinilah letak kunci keberkahan dari apa yang kita dapatkan.

Pagi ini, menjelang matahari terbit setelah subuh saya kerjakan. Serangkaian notifikasi menghiasi layar hp. Alhamdulillah itu adalah pemberitahuan dari beberapa calon kostumer yang ingin bertransaksi. Saya yakin tak akan ada transaksi-transaksi tersebut jika bukan Allah telah menggerakan hati mereka. Di luar sana ada ribuan pedagang online bukan hanya saya yang menjual barang serupa, tapi mereka memilih lapak saya, tentu ada yang telah mengaturnya. Bukankah kita tahu selembar daun yang gugur ke bumi juga atas kehendakNya.

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)

Selamat menjalankan ibadah sholat Dhuhur.

Nashrun Min Allah wa Fathun Qarib
(Pertolongan dari Allah dan Kemenangan yang dekat waktunya)

Taiwan, 4 Mei 2018

IMG-20180327-WA0018.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now