Kegelisahan Ibu dari Seorang Pendaki

Gunung itu seperti ibu , dia adalah tempat pelarian terbaik disaat diri kita membutuhkan semangat baru.FB_IMG_1524703060623.jpg

Itu adalah tulisan caption yang di pegang oleh anakku di gunung Merapi setahun lalu. Di akun facebooknya dia mengepost foto itu dengan menandaiku lengkap dengan ucapan terima kasih atas do'a, ijin dan dukunganku.

Namun dia mungkin tak tahu, dalam kurun waktu belasan jam ketika dia tak bisa mengaskses internet untuk menghubungiku dan memberitahukan posisi serta keadaanya di Merapi aku sangat kawatir. Aku rasa itu tidaklah berlebihan dirasakan oleh emak-emak sepertiku yang sering mendengar kekejaman gunung. Sering membaca berita pendaki yang tersesat dan sebagainya.

Berbagai nasehat dan pesan kuberikan kepadanya tiap kali dia meminta ijin mendaki. Nasehat yang hampir serupa namun selalu saja kuulangi. Sebuah bentuk kekawatiran yang mungkin dulu juga dirasakan oleh orang tuaku kala aku meminta ijin yang sama.

Saat SMA dulu aku memang pernah mendaki gunung. Malam saat aku di perjalanan menuju puncak Sumbing hujan deras mengguyur kampungku tanpa henti. Ibuku tak henti berdo'a untuk kebaikanku dalam kegelisahannya. Dan ternyata aku juga merasakan kegelisahan yang sama setelah 25 tahun berlalu.

Dengarlah nasehatku wahai anakku,

Mendaki gunung jangan Engkau lakukan demi sekadar gaya-gayaan. Jalanilah untuk menguji kemampuan pribadimu agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Taiwan, 26 April 2018
IMG-20180327-WA0018.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center