Membumikan Niat Puasa di Tengah Masyarakat

IMG-20180515-WA0000.jpg
Imsakiyah Ramadan tahun ini, 1439 H.

Marhaban ya Ramadan. Syukur alhamdulillah kenikmatan yang tak terhingga, Allah SWT masih memberikan umur untuk saya agar dapat menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah pada tahun ini, 1439 Hijriyyah. Betapa tidak, banyak saudara kita yang sudah duluan dipanggil oleh Allah SWt. Mereka tidak dapat merasakan puasa Ramadan di tahun ini, sehingga Ramadan tahun lalu benar-benar merupakan Ramadan terakhir bagi mereka. Fakta ini membuat kita senyum syukur bercampur tangis haru.

Puasa di bulan Ramadan merupakan syariat yang Allah perintahkan kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana Allah berfirman dalam Quran Surat al-Baqarah ayat 183-187. Steemians bisa baca ayat ini dalam Juz 2 di bagian tengah. Satu halaman lebih sedikit berisi ayat-ayat tentang puasa tersebut, dari perihal perintah berpuasa pada ayat 183, hingga kebolehan berhubungan suami-istri pada malam Ramadan, batas waktu sahur, dan larangan hubungan suami-istri saat i'tikaf di masjid pada ayat 187. Alangkah indahnya bila kita dapat menghafal satu halaman tersebut.

Puasa dan ibadah lainnya tidak akan diterima di sisi-Nya tanpa diawali dengan niat yang ikhlas. Apa arti ikhlas? Ikhlas artinya hanya karena Allah Ta'ala, bukan karena yang lain. Setiap ibadah memiliki lafal niat masing-masing. Adapun niat puasa adalah, "nawaytu shauma ghadin an adaai fardhi syahri ramadhaana haadzihis-sanati lillaahi ta'aala". Artinya, "Saya berniat puasa besok secara tunai sabagai fardhu bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala".

Saking pentingnya niat puasa ini, kita dianjurkan untuk mengingatkan saudara-saudara kita agar meniatkan puasa esok hari pada malamnya. Betapa tidak? Tanpa niat ini, puasa kita tidak akan diterima di sisi Allah SWT. Naudzubillah, tsumma naudzubillah... Apalagi, masyarakat hedonis di zaman now ini tak terpikir lagi dengan amalan yang mereka anggap sepele seperti niat puasa ini. Mereka beranggapan bahwa hidup ini, dan segala aktivitas, ya dijalani aja, tanpa niat dan target yang jelas. Ini berbahaya, karena menjalankan sesuatu tanpa niat dan target yang jelas akan membuat hidup kita 'mengambang' di muka bumi ini. Apalagi soal ibadah, maka Allah belum tentu menerimanya.

Rasulullah SAW bersabda, "Innamal-a'maalu binniyaati wainnamaa likulllimriin maa nawaa". Artinya, "Setiap amal perbuatan itu dengan niat, dan segala urusan itu tergantung pada niatnya". Jadi, jangan main-main dengan niat. Memang banyak orang yang melakukan perbuatan yang kelihatannya baik, namun niatnya jahat, maka amal tersebut otomatis tertolak.

Kembali lagi ke niat puasa, saya menganjurkan diri dan kita semua kaum muslimin, agar senantiasa meluruskan niat dan juga mengingatkan famili dan teman-teman kita agar berniat puasa Ramadan pada malam hari. Sebab, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengajak untuk berbuat suatu kebaikan, maka pahala untuknya sebesar pahala orang yang berbuat baik itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berbuat baik itu sedikit pun". Membaca hadits ini, kira-kira siapa yang mau rugi? Hehe... So, ajaklah kawan-kawan untuk senantiasa melafalkan niat puasa tersebut di atas. Insyaallah bermanfaat. Wasalam.

IMG-20180512-WA0013.jpg
Numpang promosi ya, hehe...

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center