Alasan Mengapa Kita Tak Perlu Merasa Rugi di Steemit


image


Sumber

Tadi malam seorang teman mendadak chat di Whatsapp dengan gelagat resah bukan main. Awalnya saya pikir dia kerasukan setan, atau dia sedang marah karena mie sedaap simpanannya ludes dimakan sama adek. Karena si teman ini doyan makan mie instan, apapun mereknya dan dia selalu menyimpan stok mie tersebut di lemari kecil yang ada di dalam kamar.

Namun, semua pikiran tersebut terbantahkan. Ternyata dia bukan resah karena mie instannya diambil orang, dia juga tidak sedang kerasukan setan. Dia galau karena belakangan postingannya di Steemit tak lagi mendapatkan vote yang banyak. Padahal sebelumnya dia sering mendapatkan reward yang lumayan tinggilah untuk pengguna Steemit yang baru beberapa bulan bergabung. Atas masalah itu, sang teman merasa rugi membuat postingan di Steemit. Nah, lho?!


image


Sumber

Saya sering mendengar ada pengguna Steemit yang ketika beberapa postingannya mendapatkan reward tinggi, lantas dia sangat rajin membuat postingan. Bahkan dalam momen tertentu dia bisa membuat 5 postingan perhari. Karena apa? Karena ia merasa beruntung dan laba dengan keadaan tersebut. Namun, esok lusa, saat postingannya tak lagi mendapat reward banyak, dia pun mendadak jarang membuat postingan karena merasa rugi. Capek-capek buat postingan panjang tapi tak mendapatkan vote banyak. Kan rugi..

Di sinilah letak masalahnya. Beberapa pengguna Steemit (terutama newbie) akan bereaksi berlebihan saat mendapatkan reward bagus. Di lain hari, steemian model ini akan galau yang kelewat saat postingannya tak mendapat reward sesuai harapan. Sampai titik ini ada yang salah dengan pengguna Steemit model ini. Karena dia jomblo? Tentu bukan. Dia salah karena melihat Steemit dengan kacamata "minus kuadrat". Maksudnya, pengguna Steemit model ini hanya melihat untung saat mendapat vote banyak, dan ia merasa rugi jika postingannya tak ramai yang vote.

Ini harus diluruskan. Kita tak perlu merasa rugi berada di Steemit, membuat postingan secara kontinyu setiap hari namun tak mendapat vote banyak. Kenapa? Karena kita harus ingat satu hal, saat bergabung di Steemit tidak ada satu rupiah pun yang kita keluarkan. Ini perlu diperjelas, bahwa modal kita di Steemit hanya postingan sesuka hati dan wi-fi gratis di warung kopi. Maka kenapa harus merasa rugi saat postingan tak mendapatkan vote yang tinggi?


image


Sumber

Kemudian, kita juga harus ingat-ingat lagi, bahwa, keuntungan di Steemit tak melulu soal vote banyak atau SBD yang jumlahnya ribuan di wallet. Memang, dalam hukum apapun ekonomi selalu lebih mentereng di mata manusia ketimbang yang lain. Tapi kita juga tak perlu kemaruk dengan ngebut buat postingan asal jadi agar cepat-cepat mendapat SBD. Keuntungan di Steemit bukan cuma reward. Bertemu orang-orang baru yang seide dan semisi dengan kita adalah keuntungan paling mewah yang bisa kita dapat di Steemit.

Saya misalnya, sebagai penyuka tulisan sastra dan juga tulisan esay lainnya sangat bersyukur karena bertemu dengan penulis-penulis hebat di Steemit ini. Ada beberapa orang baru yang muncul dalam hidup saya setelah bergabung d Steemit. Mereka bahkan membuat kanal-kanal pikiran saya terbuka dengan postingan-postingannya yang keren di Steemit. Bagi saya, itu adalah kemewahan paling patut disyukuri. Memang, SBD adalah sesuatu yang paling besar daya tariknya. Tapi karena ambisius mengejar SBD sehingga lupa menjaga kualitas postingan adalah kesalahan yang harus segera diperbaiki.


image


Sumber

Sebenarnya banyak sekali keuntungan yang diberikan oleh Steemit dalam bentuk selain SBD dan Steem. Steemit dengan caranya yang berbeda sama sekali dengan media sosial lain telah mengangkat derajat beberapa hal yang sebelumnya tak bernilai di mata netizen. Sejak kapan tulisan berjudul alay seperti "Makan Ayam Penyet Lupa Bayar" berharga di media sosial lain? Apakah sebelumnya ada "penulis" yang mendapatkan uang dengan tulisan sebiasa itu? Saya kira tak ada.

Tapi di Steemit, tulisan sebiasa itu bisa jadi mendapatkan reward tinggi yang jika di rupiah kan jumlahnya lebih banyak daripada honor menulis di media cetak. Saya harus bilang, bahwa menulis di Steemit jauh lebih mudah daripada menulis di media konvensional lainnya.

Di Steemit tak ada editor yang dengan kejam akan memotong-motong tulisanmu yang awalnya seribu kata tinggal dua ratus kata. Di sini kamu penulis dan kamu juga editornya. Selama kamu tak plagiat maka tulisanmu tetap tayang di Steemit. Jika kamu sedang bernasib baik, bisa jadi kamu mendapatkan reward yang tinggi dengan tulisan yang apalah-apalah tu. Padahal jika tulisan yang sama dikirim ke redaksi media, mungkin sampai manusia benar-benar tinggal di Asgardian tulisan tersebut tak akan tayang. Lantas kamu masih merasa rugi bergabung di Steemit hanya karena beberapa postinganmu tak mendapat vote tinggi? Think again!


image


Barangkali, inilah postingan saya malam ini. Semoga menjadi pengingat untuk diri saya sendiri dan juga teman-teman steemian semua. Saya katakan sekali lagi, bahwa, saat bergabung di Steemit kita tak mengeluarkan modal sedikitpun. Maka jangan pernah merasa rugi saat postinganmu tidak mendapat reward tinggi. Teruslah konsisten dengan konten yang kamu kuasai. Buatlah postingan dengan kualitas bagus secara kontinyu dan kamu pasti akan berhasil di Steemit. Semoga bermanfaat. Salam literasi.

Regards

@samymubarraq

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center