M-16, AK-47 dan Persahabatan yang Terkoyak

Hai Steemians...

Sore kemarin, dua orang anak, Udin dan Ahmad pulang dari Ibukota Kecamatan, mereka baru saja menghabiskan angpau lebaran Idul Adha yang tidak seberapa untuk membeli mainan, mereka sudah berjanji untuk membeli senjata "kembar" untuk mereka berdua. Mereka pergi setelah menyaksikan penyembelihan qurban di Meunasah, dengan riang menumpang becak Wak Hasan. Udin dan Ahmad bersahabat sejak kecil, lengket hingga sekarang mereka sudah duduk di kelas 5 sekolah dasar. Mereka selalu kompak, bermain, membuat mainan, pergi sekolah dan ke sawah selalu berdua, hingga sore ini, penjual replika M16 dan AK47 berhasil memprovokasi, mengoyak persahabatan mereka, hanya karena pilihan berbeda dan masing-masing teguh dengan pilihannya.

Penjual memang punya sejuta strategi marketing untuk memikat konsumen, melebih-lebihkan keunggulan dagangannya ditambah dengan menjelek-jelekkan dagangan "tetangga"nya. Inilah yang dilakukan oleh Mas Yono penjual replika M-16 dan saingannya Bang Darwis penjual replika AK-47. Ketika mereka melihat Udin dan Ahmad, sera merta mereka mulai melancarkan jurus marketing level 99.

Mas Yono mulai menjelaskan kelebihan M-16 dan kekurangan AK-47. Udin mendengarkan dengan terkesima


Sumber

M-16 adalah senjata buatan Amerika, kamu tahu kan Dik, Amerika itu negara terkuat di dunia, dia berkuasa terhadap pasokan senjata untuk keamanan di hampir seluruh negara. Desain M-16 ini lebih modern, lebih akurat, nyaman dan mudah digunakan

Sementara itu, Bang Darwis tidak mau kalah, menjelaskan kelebihan AK-47 dan kekurangan M-16, membuat Ahmad terpana.


Sumber

AK-47 ini buatan Rusia, kamu tahu kan Dik, Rusia itu musuhnya Amerika, dalam segala hal Rusia tidak kalah dari Amerika, termasuk urusan senapan serbu. AK-47 memang lebih sederhana, tetapi dalam mode fullauto ia lebih tahan hingga 20 tembakan, dia juga tahan dalam lumpur, pasir dan air, ia lebih andal dan pelurunya lebih berat, penetrasi lebih dalam, jadi ia lebih mematikan

Udin dan Ahmad mulai berdiskusi, saling meyakinkan, pilihannya-lah yang benar hingga mereka berdebat panjang dan mereka tidak menemukan satu kesepahaman, tetap pada pilihan masing-masing. Setelah membayar, merekapun pulang, berpisah jalan. Dan dalam hati keduanya bertekad

Akan ku kampanyekan pada teman-teman, bahwa pilihanku lebih unggul, jangan sampai mereka salah pilih

Begitulah, awal perselisihan dua sahabat itu, dari jauh aku tersenyum melihat mereka, diam-diam aku keluarkan smartphone siap menjadi pemeran antagonis ketiga, setelah Mas Yono dan Bang Darwis, perkara ini terlalu berharga untuk dilewatkan, jika Mas Yono dan Bang Darwis bisa dapat uang, maka aku bisa dapat perhatian jika ini kutulis dan tampil di blog dan timeline. Akupun mulai mengetik

Hai Steemians....

Catatan :
Kurasa, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dagangannya, Mas Yono dan Bang Darwis mengambil dari tulisan ini

Lhoksukon, 22 Agustus 2018

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now