Beberapa kesenian yang terindentifikasi sebagai kesenian Teater Tradisional Aceh yang terlupakan, menurut pengamatan saya selama dilapangan, baik penelitian beberapa sekolah di kota Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie serta Bireuen dan Aceh Utara. Menurut saya masih terbilang banyak sekolah di Aceh, mulai dari MI, MTs, MA serta SD, SMP, dan SMA tidak lagi familiar dengan beberapa kesenian di bawah ini, walau kesenian itu berasal dari tempat sekolah itu berada sekalipun.
MIRIS bin ANEH??!
Baiklah, saya akan mengurai satu persatu, dari tujuh kesenian yang dianggap sebagai genre teater tradisional, dan yang ada hanya tiga kesenian yang masih terselamatkan. Empat lagi tidak akan saya sebutkan, karena sifat fisiklinya masih dalam bentuk MITOS alias tidak ada Dokumen Photo.
Pertama adalah DALUPA
Group Dalupa Datok Rimba Kecamatan Woyla
(dok. Dek Sir/ Kemah Seniman ke-4)
PASTI kalau kita main-main ke sekolah SMU atau sederajatnya..., kalau seandainya kita tanyakan kepada gurunya atau membuat angket khusus, apa itu Dalupa, PASTI mereka menjawab kesenian apa itu ya? kok kami tidak tahu, dari mana asalnya!
Nah, Jawabnya? ini gambarnya
Kesenian ini berasal dari Kabupaten Aceh Barat lho, wahai ibu guru kesenian.
Berikutnya, PASTI juga lupa dengan kesenian ini!
Kedua Kesenian Mop-mop
(Dok. Nyakman Lamjame/ TIM Jakarta)
Mungkin photonya kekecilan, ni saya perbesar sedikit
(Dok. Agus Budi Wibowo/ BPNB)
atau photo ini mungkin akan membantu ibu-ibu semakin mengenali kesenian ini
(Dok. Aceh TV)
Kesenian di atas ini namanya Kesenian Mop-mop atau istilah lainnya disebut Biola Aceh
Atau yang ini aslinya?
Kesenian ini tumbuhnya di kabupaten Pidie dan berkembangnya di Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara
Satu lagi yang sudah nyaris terlupakan, ini dia
Ketiga Kesenian PM Toh
Nah, kalau di atas, itu photo saya, kalau kesenian aslinya ada dibawah,
Ini namanya Kesenian PM Toh, atau bahasa asalnya kabupaten Aceh Selatan disebut Hikayat
(Tengku Adnan PM Toh)
Udah ah, PASTI Semua akan ngeles, kalau ada alasan dari A s/d Z.......hehehehe
Semoga kedepan jangan lupa untuk di lupakan ya, eh salah, maksud saya diingat kembali, agar kita dapat menyanding Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
DILARANG MARAH DAN KESAL.
YANG WAJIB ADALAH MENGAKUI PENYESALAN