Sedikit Cerita Tentang "Judul Di Belakang"

Beberapa saat sebelum meetup ksi chapter Banda Aceh, di salah satu postingan mereka, saya sudah tau tentang keberadaan buku ini. Eh ternyata pas meetup bisa langsung beli tanpa harus ke markasnya mereka. Berhubung saya orangnya pemalu tapi pengen ada tanda tangan penulisnya di buku itu, saya minta tolong sama bang @kakilasak untuk mintakan beberapa tanda tangan mereka. Nasib , bang @bookrak langsung tanda tangan dengan mencantumkan nama @kakilasak di bawah tanda tangannya. Asem.



Singkat cerita - udah kepanjangan miraaa :D - bang @kakilasak beli buku JDB yang lain, nyariin tanda tangan penulisnya di acara launching buku ini. Alhamdulillah :D


Source : @silvira


Okay, back to the book..

Judul di Belakang (JDB) , kumpulan karya stemian asal Kanot Bu yang menyenangkan.

Alasan pertama beli buku ini karena saya tertarik sama tulisan bang @bookrak di beberapa postingannya. Di lanjutkan dengan tulisan dari bang @marxause , dan lainnya yang kebanyakan kalo semua akun steemitnya ditulis di sini. Tapi tenang, kalian semua kece kok (tulisannya) :D

Setiap lembarnya, saya menemukan sesuatu yang baru. Gaya bahasa yang unik satu sama lain, cerita yang asik dengan nama tokoh yang cukup nyentrik, lokasi yang sangat familiar di telinga, alur cerita yang beda dari biasanya. Dan biasanya, selalu ada tawa di setiap paragrafnya.

Bentar, bentar. Bukan bearti tulisannya lucu dan gak ada serius-seriusnya. Tapi yaa gitulah, asik pokoknya


Image source : @kemal13


Baca kumpulan tulisan ini, berasa masuk ke perpustakaan dengan berbagai macam tulisan dari genre yang segudang banyaknya. Dari cerita perjalanan hidupnya si mahasiswa di kampus sebelah dan kewajiban test toeflnya, cerita di Curacao - yang baru kali saya dengar namanya, kehidupan di atas kapal, Ngarai Sianok dalam lembaran rupiah, dan masih banyak lainnya.

Seorang teman yang saya temui di meetup ksi pernah bilang, pengen belajar menulis dari mereka? Yakinlah kamu setiap hari hanya disuruh baca.

Jadi semakin yakinlah, setelah baca buku ini, saya masih sangat kurang membaca. Iya.

Salah satu penggalan tulisan di JDB yang cukup berkesan (di awal baca)

Tingkah orang-orang kaya baru ini ketika berhenti sejenak di lampu merah rata-rata hampir sama. Suka buka kaca mobilnya selebar sekali julur tangan untuk buang tisu, botol kosong air mineral, kulit jeruk, dan putung rokok. Pada waktu yang lain kaca mobil dibuka lebih lebar lagi, kira-kira muat untuk mengeluarkan kepala ketika ingin meludah. Tak peduli barang ludahnya itu berupa dahak kental, tak mau tahu di belakangnya ada mobil lain. Atau lebih, celaka lagi pesepeda motor terciprat mukanya karena berhenti tak jauh dari mobil orang kaya buduk itu, Pokoknya, buka kaca jendela; cuihhh, tutup kaca jendela lagi, habis perkara. Anjing betul mereka punya cara.

(@bookrak , Banda Aceh & parodi -parodi di sekitaran Traffic light)

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now