Mahdi. Kuputuskan, Aku Membacamu

image
Postingan yang pertama kali saya baca.

Tiga hari lalu, kusempatkan baca sebuah postingan darinya @mahlizarsafdi, alias Mahdi. Ahaha. "When the Story Begin" adalah postingan pertama yang kubaca. Bahasanya ringan, kita yang baca pun seakan ikut hadir dan turut jadi saksi atas kisahnya itu. Itu baru satu postingan menurutku. Belum saatnya kita menilai tulisannya.

Sehari kemudian Mahdi datang lagi cerita ringannya. Aku menunda membacanya sampai malam. Postingan selanjutnya saya tidak baca Sebab kesibukan. Jujur kubilang, postingan itu memang tidak masuk dalam peredaran hari itu. Dan aku belum menunggunya.

image
Postingan terakhir dia semalam.

Semalam Mahdi datang sedikit telat. Dia mengirim tulisannya kepadaku sekitar pukul 00:50 wib. Entah dia sengaja menunggu aku aktif atau gimana. Aku tidak tahu. Yang jelas waktu kubaca tulisannya sudah diposting delapan jam yang lalu. Bayangkan saja, setelah delapan jam dia posting tulisan. Baru tengah malam tadi mengirimkan link bacaan. Oke, kupikir itu tidak jadi pasal. Aku membacanya.

Tulisannya masih konsisten. Gaya cerita yang ringan. Isi cerita yang menarik. Dan yang jelas, Mahdi masih menjadi tokoh tanpa cela. Ahaha. Meskipun dia juga menceritakan bagaimana bandelnya si Mahdi itu. Tapi dia bercerita sebab bangga kepadanya.

image

Setelah khatam kubaca. Aku mulai tertarik dengan cerita ini. Langsung kutelusuri profilnya. Dan ya, aku melewatkan dua postingan sebelumnya tentang Mahdi. Betapa gairah membaca ku sudah tinggi. Dua postingan itu belum tersentuh oleh mataku. Kuulang baca lagi dari postingan pertama dia tentang Mahdi.

Setelah postingan itu khatam kubaca. Kuputuskan aku akan menjadi pembaca setianya. Jujur aku tertarik dengan cerita ini.
.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center