Waktunya Battle, Seluruh Pasukan Sudah di Lapangan

Hari ini H+1 lebaran, bagi kami masyarakat pedesaan malam harinya kami menyebut malam kedua lebaran.

Dan malam ini adalah malam perhelatan Akbar Piasan Rakyat Tot Budee Trieng ini dilakukan.

image

Beberapa gandengan drum minyak volume 220 liter sudah tertata rapi di tempat. Yang pertanda malam piasan akan dilaksanakan.
image

Begitu juga dengan Budee Trieng atau meriam bambu sudah berada ditempatnya. Menunggu amunisi yang akan dibagikan jika peluit peperangan sudah ditiupkan.

Anak-anak sudah berkumpul, sambil menandai meriam-meriam bambu tersebut, mana yang akan mereka gunakan.
image

Beberapa lembar bendara Palestina turut juga dibentangkan, sebagai simbol dukungan terhadap negara yang selalu dilanda konflik tersebut.

Lebih kurang Pukul 21.00 peluit tanda dimulai peperangan telah ditiupkan oleh komandan pasukan masing-masing, yang berarti semua pasukan harus telah siap sedia.
image

Genderang perang telah dimulai.

Diseberang sana lawan juga sudah mulai menyerang, serangan perdana mereka dengan menggunakan bom karbit yang mengeluarkan suara sangat nyaring. Membuat kuping yang mendengarnya sedikit berdengung.

Tak tinggal diam, pasukan lawan pun segera membalasnya dengan bom karbit yang lebih besar lagi.
image

Walaupun sebelumnya yakni pada waktu selesai shalat Isya, Tgk. Imum Meunasah telah memberikan larangan dikarenakan pihak Kepolisian Republik Indonesia tidak memberikan izin agenda perhelatan Akbar ini.

Bukannya membangkang akan larangan tersebut, akan tetapi ini merupakan tradisi yang telah turun temurun dari masa ke masa.

Jika beralasan banyak orang tua dikampung tersebut, berarti dulunya kampung itu selalu menjadi juara dalam pagelaran itu. Karena orang tua itu adalah pelaku sejarah pada jamannya.

Wassalam
Regard @ojaatjeh

Salam Damai dan Kompak Komunitas Steemit Indonesia

U5dtu7nVpfaybQwBhdRQaowbeW3CVTT_1680x8400.jpeg
U5du9q4MYougyBiZC2cwg19eBpCfo6j_1680x8400.jpeg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center