#ceritalucusmu "ANTARA CELANA, PRAMUKA dan Pak NANANG"

image

Dear putih abu-abu apa kabar hari ini, kabarku hari ini sangat rindu sekali.
Rindu yang memang tak pernah berlalu, rindu yang sudh bertahun-tahun ini tak pernah ada temu.
Ya! Karena jarak yang tak merangkulku untuk waktu ini, reuni tanda temu itu tak menjadi milikku.
Tapi hari ini ijinkan aku, mencumbumu, mengutarakan secuil dari tumpukan rindu itu, melalui kontes #ceritalucusmu dari bang @hericopter, terima kasih untukmu
Bang heri bersama team lucus* ๐Ÿ˜Š


Jika kelak kau punya waktu luang, kukirimkan kau sekotak kenangan.
Juga beberapa pertanyaan ringan.
Apa kabar kamu disana?
-Boy Candra-

Cerita ini bermula di dua hari sebelum lebaran kemarin, grup Whatsapp alumni SMUN 01 PALABUHANRATU tahun 2009 saya kedatangan warga baru. Pak Nanang seorang guru olahraga yang frendly
Semua murid sangat menyukainya, bukan hanya baik, ramah tetapi memang sangat luar biasa. Bersama dengannya seperti bersama teman-teman seumuran saja, ya, saya adalah salah satu murid yang juga sangat menyukai pak Nanang.
Apalagi dulu sebelum bapak pindah tugas, rumah kami sangat berdekatan(tetanggaan) dulu saat saya masih di sekolah dasar, sehingga dipertemukan kembali di SMU sebagai murid dan guru tentu saja membuat saya sangat senang.

Kembali ke cerita, dari sekian banyak murid penghuni grup Wa itu ada beberapa yang sama sekali tidak pak Nanang kenal, dan saya adalah salah satunya, sehingga saat itu saya sedikit sedih tapi gak sampai nangis terus direkam dan dikirim grup ๐Ÿ˜‚

Setelah semua yang tidak dikenal menceritakan siapa dirinya, giliran saya yang belum, teman-teman sengaja membiarkan pak Nanang menebak sendiri.
Pak Nanang pun semakin penasaran,
karena no ponsel yang saya pakai bukan termasuk no Indonesia, dia terus-terusan bertanya siapa saya pada teman-teman.
Satu persatu akhirnya menuliskan ciri-ciri saya saat di sekolah
Kebanyakan menggambarkan saya seperti emak yang cerewet ๐Ÿ˜‚, namun belum juga ketebak
Sampai satu dari teman saya berkata kalau bakal kualat mempermainkan guru begitu.
Anehnya foto asli saya yang teman-teman share di grup juga tak membuat dia mengenali saya, bukan tidak ingat, karena di saat dia bertanya siapa saya dia selalu bertanya ada yang tahu Anna sekarang di mana katanya. (Anna adalah saya)
Entah wajah saya yang "semakin muda" ๐Ÿ˜… mungkin membuat dia benar-benar tidak mengenali ditambah no telepon luar negeri membuat dia yakin bahwa itu bukan saya.

Fazar seorang teman dari SD dulu selalu satu sekolah akhirnya mengatakan pada pak Nanang bahwa saya adalah orang yang selalu membullynya, bahkan orang yang pernah meloroti celana olahraganya.
Spontan semua yang sedang online digrup tertawa, segala emot whatsapp yang tertawa mereka keluarkan. Untung saja ini dunia maya pikir saya, entah apa jadinya wajah saya kalau ini di dunia nyata.

Akhirnya pak Nanang pun mengenali saya, sambil ikut-ikutan mengeluarkan emot tertawa, sebelum saya menjawab berbagai pertanyaan pak Nanang tentu saja saya membela diri dulu karena Fazar setiap kali memang selalu menyebalkan.
Dia selalu saja memanggil saya tukang perosot celana oh bagaimana bisa apalagi saya seorang perempuan ini sebal sekali, namun saya tahu ini memang sebuah candaan dan saya tidak memasukannya dalam hati justru masa-masa kebersamaan itu selalu kembali terbayang, membuat sedikit demi sedikit rindu itu terobati.

Sebenarnya tidak ada tragedi saya peloroti celana dia.
Fazar dulu dari sekolah SMP selalu satu kelas dengan saya, dia seorang pemalas, bayangkan dari 30 hari alpanya bisa sampai 17 kali dan saya adalah termasuk orang yang peduli dengannya.
Setiap pulang sekolah saya akan rela menyusuri jalanan desa, menyebrangi beberapa kali, melalui beberapa puluh petak sawah untuk sampai di rumahnya.

Saat SMP saya pernah menjabat ketua OSIS, saat SMU saya menjabat sebagai sekretaris OSIS, mungkin karena itu juga saya merasa harus peduli sama Fazar.

Dan saya adalah orang yang sangat senang berorganisasi di sekolah maupun di luar sekolah, bahkan saya adalah penyuka ekstrakurikuler hingga hampir semua ekstrakurikuler saya ikuti dan semua pembinanya selalu menerima saya meskipun saya memilih Pramuka adalah yang paling utama, jadi yang lainnya hanya jika saya tidak ada latihan atau kegiatan lain.

Itulah alasan kenapa nenek selalu saja mengomeli saya, sebagai orang desa di mata nenek seorang gadis seperti saya adalah sangat tidak baik. Tapi ya saya termasuk bandel saya pikir tidak melakukan hal aneh, mencintai alam, dengan menjelajahinya dan lingkungan adalah hal yan wajar bagi seorang perempuan dan alhamdulillah bapak tidak pernah melarang saya.

Teman-teman sekolah mengenal saya memang seorang yang galak, terlalu disiplin, bagaimana aktifnya saya mengambil buku pelajaran di kantor saat guru mata pelajaran ijin, sehingga kesenangan teman-teman terbebas dari tugas sekolah selalu gagal karena saya.
Ditambah lagi saya sangat rajin melaporkan teman yang aneh-aneh ke BP ๐Ÿ˜‚, meski begitu mereka selalu menyukai saya, akhir-akhirnya selalu berterima kasih pada saya dan terlihat dari setiap ada pemilihan melalui perhitungan banyaknya suara saya selalu mendapatkan banyak dukungan.
Sehingga ya dulu lumayan terkenal juga di sekolah, terkenal karena kegalakannya ๐Ÿ˜‚

Dan ujung-ujungnya sampai hari ini teman-teman yang masih aktif di dunia maya memberi panggilan kepada saya si jomblogalak ๐Ÿ˜… (menyebalkan but saya selalu happy karena saya tahu mereka hanya bercanda saja, dan karena bahasan ini grup selalu rame, tidak perlu yang luar biasa, tentang hidup sukses atau sejenisnya tetapi bahasan yang memang ngelantur adalah suatu definisi bahwa teman sejati itu yang selalu ada saat kita menjadi orang paling berantakan sekali pun)

Saya juga selalu berpikir ini tidak salah hampir semua dari mereka sudah tidak jomblo lagi.
Tiba-tiba pak Nanang berkata kenapa tidak kenal saya juga karena melihat foto Wa saya yang sendirian melihat hampir semua foto profil teman wanita saya sudah berdua bahkan bertiga, dia tidak berpikir kalau sampai sekarang gak ada yang mau sama saya, ahhh lagi-lagi saya diketawain semuanya. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Apalagi diperkuat dengan panggilan Fazar tukang perosot celana ini nyebelin.
Dulu saat olahraga lempar lembing, pak Nanang menugaskan saya untuk mengganti dia sebagai pemberi aba-aba dalam waktu menit-menit istirahat, saya pun latihan megang-megang lembing, si Fazar yang memang nyebelin selalu saja nempel ngikut-ngikut bahkan saat saya ngerumpi dengan teman kelas wanita lainnya, tidak sengaja lembing yang saya pegang nyangkut di celana olahraganya, padahal ya gk keperosot tapi sekarang ada istilah saya peloroti celananya ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Dulu dia meskipun tukang alpa tapi memang tidak pernah ngelawan dan alasan alpa-alpanya itu karena rumahnya yang jauh dari sekolah sehingga kadang saat hujan besar kali yang harus dia sebrangi banjir bahkan karena alasan membantu bapaknya di sawah dan jauh dari teman sekolah untuk memberi tahu pihak sekolah sehingga saya dan teman lain selalu berusaha membela Fazar pada pihak sekolah agar tidak sampai dikeluarkan.

Dan otak Fazar benar-benar tidak seencer gurauannya sekarang, nilai mata pelajarannya selalu dibawah 6.
Tapi apa yang dunia perlihatkan,
Fazar sekarang menjadi seorang yang sukses pekerja yang bolak balik Jerman-Indonesia karena tugas kantornya, setengah dari dunia sudah dia singgahi, seorang Fazar yang sering dibully karena pendiam dengan yang lainnya, seorang tukang Alpa dan langganan tukang dapat nilai 5.


Bukan hanya tentang Fazar saja cerita yang sampai saat ini selalu menjadi bahan ketawa adalah tentang pak Nanang.

Dulu pak Nanang bukan hanya seorang guru olahraga tetapi juga pembina Pramuka sehingga itulah dia pun selalu ikut berkemah.
Regu kami selalu aktif mengikuti kegiatan lintas alam, Persami, Perkaju, Perjusami dan lainnya.
Dan juga setiap kali saya selalu aktif mewakili sekolah saat ada perkemahan sekabupaten bahkan terpilih saat Jambore di bumi Perkemahan dan Graha WisataPramuka Cibubur Jakarta Timur.
Ya saya sudah aktif pramuka mulai dari SD kelas 3, sehingga momen pramuka adalah momen yang sering saya rindukan dan saya ingat sampai sekarang.

Bagaimana saat perkemahan sekabupaten yang diadakan di perkebunan karet terbesar kabupaten kami, saat itu hampir semua para anggota pramuka yang ikut terkena gatal-gatal akibat ulat bulu diperkebunan itu, membuat wajah dan tubuh kami bengkak-bengkak

Rasanya tidak tenang saat setiap malam selalu ada orang kesurupan.
Merasakan susahnya makan ketika banjir menghanyutkan semua perbekalan kami bahkan termasuk alat-alat memasak.
Semua di Pramuka.

Suatu hari saat itu untuk memperingati hari pramuka kami biasa berkemah 3-4 hari sampai tanggal 17 Agustus untuk langsung mengikuti upacara bendera sekecamatan.
Karena saya juga memang ikut Paskibra dan waktu itu terpilih sebagai penaik bendera, untuk latihan jelas dari jauh-jauh hari H.
Tanggal 16 Agustus waktu itu setelah kegiatan tanda jejak saya akan keluar bumi perkemahan untuk latihan Paskibra besok, karena jarak perkemahan ke sekolah lumayan jauh juga jadi pak Nanang berniat mengantar saya pulang dan tanda jejak dia tidak ikut membina.

Pada saat tanda jejak regu saya kebetulan sudah berhasil keluar dan jam masih banyak tersisa
Saat melintasi kali yang lumayan besar menuju posko akhir teman-teman mengatakan untuk bermain air dulu di kali itu karena besok saya tidak ikut lagi kegiatan dengan mereka.
Akhirnya kami pun ber 12 orang berenang di kali itu. Airnya meman sangat jernih menggoda sekali.

Air kali bagian barat terlihat dalam,apalagi semalam ada sedikit hujan itulah kenapa kami pun berantusias mandi karena saat tanda jejak membuat pakaian kami sangat kotor padahal acara belum selesai hanya saja memang kami telah menyelesaikan semuanya sebelum sampai posko akhir itu.

Saat kami berenang dan bermain air terlihat di sebelah ujung sana pak Nanang sedang buang air besar, kami cekikikan dan dia tidak sadar,
Kalinya memang sangat lebar dan besar sekali, kali yang pak Nanang sedikit di pingir sebelah selatan.

Tiba-tiba Sri teman kami terbawa arus air dan hanya saya yang melihatnya, saya Di antara sadar gak sadar secepat kilat berniat mau membantunya menarik tangan Sri, namun meskipun tangan Sri berhasil saya raih entah mengapa air seolah-olah mengamuk padahal jelas-jelas airnya tenang meski kami tahu sebelah sana memang sangat dalam terlihat dari hijaunya air kali itu.

Akhirnya kami berdua terbawa air kali, aneh saya rasakan sendiri bukannya terbawa arus namun malah semakin ke dalam, sudah tinggal lengan saja di atas sesekali masih sadar ke permukaan berteriak dan yang lain masih juga tidak melihat kami di belakang mereka, karena asyik bermain air.

Namun rupanya pak Nanang sadar ada yang berteriak dan berlari ke arah kami, menarik secepat kilat tangan saya yang pertama dan tangan saya masih tetap memegang tangan Sri.
Di saat itu teman-teman yang lain pun menyadari dan saling berteriak.

Alhamdulillah kami selamat di tarik pak Nanang
Namun apa yang terjadi di tengah kekhawatiran bahkan saya dan Sri yang sudah lemas pun tertawa dan kemudian kami merasa tidak enak sendiri
Rupanya pak Nanang saking kagetnya melihat kami berdua dengan tanpa sadar menolong kami sebelum celananya di pakai dengan baik, untung saja celana dalamnya sudah dipakai. ๐Ÿ˜
(maaf ini sedikit tidak sopan memang, tapi memang dari kisah ini akhirnya menjadi cerita lucu hingga sekarang kami sering ingat bukan hanya saya tapi yang lainnya juga, bahwa pak Nanang sangat pedulu kami)

Dari kejadian itu untuk beberapa waktu kami masih tertawa dan terus membahas betapa baiknya pak Nanang, apalagi saat setelah pak Nanang menyelamatkan saya dan Sri regu laki-laki perwakilan sekolah kami juga sampai di kali itu jadi semakin banyak saksi mata bahwa pak Nanang memang seorang guru luar biasa untuk menolong orang sampai lupa dengan celananya.
๐Ÿ˜

Kini si Fazar selalu saja menjadi orang yang pertama mengingatkan kami di grup tentang tragedi cerita celana itu.

Jangan lupa bahagia?


Terima kasih banyak untuk bang @hericopter dan team @riodejaksiuroe @rezaacoi

Salam @nnaachlam.

Taiwan 01-07-2018

image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center