Gambar : Pixabay
Di sekian detik ini tanyaku masih tak berujung pada titik temu. Tentangmu, apakah aku mampu?
Pada kamu, aku menjatuhkan harap. Setelah harap lalu hancur lebur hingga menjadi abu. Pada kamu, aku menjatuhkan hati meski berulang kali aku tertatih dan tersakiti. Pada kamu, aku menghimpun rasa percaya bahwa masa depanmu akan gemilang meski masa lalu begitu kelam.
Dadaku seringkali terhimpit sesak, ketika mencoba memalingkan berbagai ingat. Mereka datang dan berputar di setiap saraf otak.
Aku tak menyalahkan rasa, yang pada akhirnya tumbuh mengakar kuat. Aku tak menyalahkan sekarat-sekarat yang pada akhirnya lebih banyak kudapat. Aku justru menyalahkan diri, mengapa aku begitu nekat?
Ketika sesak-sesak membuat kepala berdenyut hebat. Aku selalu ingin mengutarakan kalimat-kalimat yang entah apakah itu layak.
Satu yang barangkali sedikit mampu kuucap dengan sigap. Aku telah berhasil mencintaimu hingga hari ini, dan entah sampai kapan.