JAMUR KAYU (TUTET BAHASA GAYO ), SERTA NIKMATNYA DALAM KULINER GAYO

IMG_20180228_102831.jpg

Apa kabar steemians, semoga sehat dan sudah melakukan vote terhadap tulisan yang memberi inspiratif, serta komentar sebagai pembangkit semangat, dan juga penyambung silaturrahmi.

Oke steemians, kali ini saha akan bercerita sedikit gentang salah satu jamur kayu yang aman di konsumsi, jamur ini termasuk kedalam salah satu kuliner yang banyak di gemari masyarakat Gayo. Banyak kuliner gayo yang memiliki cita rasa yang luar biasa, seperti dedah dan pengat depik, masam jeng, pengat gegaring, dan lain sebagainya. Namun kali ini sedikit saya bercerita tentang jamur kayu yang memiliki rasa yang tidak kalah nikmatnya dengan kuliner yang saya sebutkan tadi.

Jika dalam bahasa daerah Gayo jamur ini disebut dengan TUTET ( bukan klakson mobil atau suara burung ya steemians )! ini nama yang sangat populer untuk jamur ini di tempat kami. Sebelum saya bercerita tentang kulinernya, ada baiknya saya infokan tentang tempat tumbuhnya jamur ini, namun maaf dulu, jika ada kekurangannya, karena saya bukan ahli dalam bidang biologi.

IMG_20180228_103026.jpg

Kita lanjut steemians, disini saya tidak menyebutkan bahasa latinnya untuk jamur ini, karena kemampuan bahasa latin saya sangat minim, jika tulis latin (huruf sambung) saya jagonya he..he..
Ternyata di alam ini tidak ada yang terbuang sia-sia, kayu yang sudah lapukpun ternyata sangat di butuhkan, seperti jamur ini, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menanti lapuknya sebatang kayu untuk bisa dijadikan tempat pertumbuhannya, oleh sebab itu mungkin jamur ini dinamakan jamur kayu, pertumbuhan jamur ini hanya bisa kita jumpai pada saat musim hujan, saya tidak tau persis berapa lama waktu hidup jamur ini. Jamur kayu berwarna putih ini sangat jarang saya jumpai, hanya kebetulan saja disamping rumah ada cabang dari pokok durian yang sudah lapuk, nah disinilah saya temukan jamur yang biasanya hidup di hutan ini. Yang sering saya lihat diperjual belikan adalah jamur dengan warna sedikit gelap, dan tekstur yang lebih kenyal, namun jamur berwarna putih ini tidak begitu kenyal, atau mungkin masih baru, saya tidak tau pastinya, yang jelasnya dia tumbuh di kayu tersebut dan sangat menarik perhatian saya. Itulah sekilas yang saya ketahui tentang jamur kayu ini.

IMG_20180228_102822.jpg

Nah..setelah perkenalan kita tentang tumbuhnya jamur kayu tadi, kini kita masuk pada tahap yang paling di tunggu tentunya, yaitu makan, ada dua cara pengolahan jamur ini untuk dijadikan bahan makanan, pertama bisa sajikan dengan cara ditumis, kedua, dengan di beri air sebagai kuah dengan cita rasa asem pedas, jika di gayo di sebut masam jeng. Sifat kenyal jamur ini masih terasa walaupun telah dimasak, disinilah tersimpan sensasi dari bumbu masakan berpadu dengan rasa khas dan kekenyalan jamur ini, aduuuh jadi pingin makan saya..
Besar kemungkinan kurator indonesia @aigabrago dan @levycore pernah menyantap kuliner berbahan dasar jamur ( tutet ) ini, dan saya yakin beliau masih mengingat sensasi kenyalnya jamur ini.

IMG_20180228_102805.jpg

Nah.... bagi steemians yang mungkin penasaran dengan rasa kuliner Gayo "masam jeng tutet" steemians bisa mengunjungi dataran tinggi gayo, dan jika Anda beruntung, Anda pasti bisa merasakan sensasi masam jeng khas gayo ini.

Sekian dulu tulisan saya mengenai jamur kayu yang menjadi salah satu kuliner khas gayo ini, semoga steemians tidak merasa lapar setelah membaca tulisan ini, he..he..he

Akhir kata sata ucapkan terima kasih, dan InsyaAllah kita jumpa di acara Meetup Ksi Chapter Gayo yang rencananya akan di adakan pada tanggal 11-12 maret yang akan datang, dan kabarnya acara ini akan di hadiri oleh ketua team OCD Mbak @mariska.lubis, mohon Do'a dari para steemians, dan tidak lupa destinasi wisata alam gayo menunggu kedatangan para steemians.

IMG_20180223_184332_000.JPG

IMG_20180209_001121_766.JPG

Salam hangat dari Dataran Tinggi Gayo.

Vote & Follow
@najmifajar

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now