Dulu sebelum kita mengenal yang namanya pesan singkat, belum ada messenger, apa itu whatsapp dan belum pernah terbayang bagaimana media sosial itu.
Maka pada saat itu yang kita butuhkan adalah secarik kertas dan selembar amplop yang dibubuhi materai, itulah alat komunikasi dengan orang tua ketika kita dirantau orang, itulah alat untuk menyampaikan perasaan ketika kita ingin menyampaikan sesuatu kepujaan hati.
Ketika kita menuntut ilmu keluar daerah untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari kita butuh kiriman dari orang tua, dan saat itu kita belum mengenal yang namanya sms banking, belum ada internet banking yang ada hanya kertas wesel yang harus kita cairkan di kantor pos terdekat.
Itulah sekelumit cerita di era 80an, dan semua cerita diatas yang sangat berjasa didalam proses perjalanan surat dan wesel tersebut adalah seonggok kotak besi yang dicat warna kuning yang dinamai " Bis Surat / Kotak Pos "
Seiring perjalanan waktu masa - masa kejayaannya ikut tenggelam dalam tsunami kecanggihan teknologi, dulu dia selalu ditunggui sekarang di belakangi.
Dia sekarang dibiarkan berdiri sendiri tanpa didampingi.
Seandainya dia bisa berkata " sesekali liriklah aku yang pernah berjaya dimasaku, aku pernah membantumu membawa berita ke seluruh penjuru "
Semoga semua kita bisa mengenang kembali masa - masa indah itu.