Kata siapa menjadi guru itu sulit? Dan kata siapa menjadi guru itu bisa terjamin kesejahteraannya? Dua pertanyaan yang sangat bertolak belakang. Memang, menjadi guru itu menyenangkan apabila kita sudah mencintai pekerjaan itu. Setiap hari kita berangkat dari rumah dengan pakaian rapi serta wangi. Sepatu mengkilap turut menghiasi langkah percaya diri kita sebagai pencetak generasi bangsa.
Sesampainya di sekolah, kita disambut dengan salam oleh para siswa yang sudah menunggu kita di kelas. Mereka semua mencium tangan kita dengan penuh santun. Kita begitu dihormati bagaikan pejabat penting rasanya. Perintah kita selalu dituruti oleh mereka walaupun ada satu dua yang menyeleweng.
Bukan hanya siswa yang menghormati kita. Para orang tua siswa, bahkan masyarakatpun menghormati kita. Di mata mereka kita orang yang berilmu tinggi yang patut dihormati. Mungkin itu benar. Guru memang adalah sosok mulia yang senantiasa bekerja tanpa pamrih. Kebahagiaannya adalah ketika melihat anak didiknya berhasil. Saya sebagai guru turut merasakan hal itu. Walaupun secara darah kita tidak ada bubungan apapun dengan mereka(siswa) kita, namun ketika mereka menjadi orang sukses yang terlahir dari didikan kita, rasa bangga yang luar biasalah yang kita rasakan. Memang menjadi guru itu sangat menyenangkan.
"Namun" adakah yang tahu jeritan seorang guru ketika menyinggung kesejateraannya? Mungkin mereka tidak akan pernah tau itu. Yang saya angkat ceritanya di sini adalah guru yang berstatus Honerer. Memang, secara kinerja atau yang tampak dari luar, mereka para guru honorer ini terlihat tidak mengalami diskesejahteraan karena mereka melaksanakan tugasnya dengan ikhlas. Mereka rela bekerja meninggalkan anak-anaknya demi mendidik anak-anak bangsa.
Untuk gaji sendiri, mereka hanya digaji 750 ribu sebulan itupun tidak dibayar setiap bulan. Ada juga yang cuma 300 ribu bahkan ada juga yang tidak digaji sama sekali. Sangat menyedihkan sekali. Ini sudah selayaknya kita berharap kepada pemerintah untuk bisa memperhatikan nasib mereka. Karena walau bagaimanapun, mereka adalah orang-orang yang telah mencetak generasi-generasi bangsa.
#foto Serambi Indonesi.
Untuk rekan-rekan saya yang masih honorer, tetap bersabar dan semangat, laksanakan tugas dengan ikhlas. Mudah-mudahan suatu saat nanti, nasib baik berpihak kepada kita, aminn..