Derita cinta karena memendam rasa

image
source

Sebagai manusia kita pasti merasakan yang namanya cinta, kasih dan sayang. Menyintai seseorang adalah hak semua insan. Cinta tidak mengenal batasan usia, ras, suku dan agama. Ini adalah murni naluriah yang datang dari hati seseorang, namun untuk dapat mengungkapkannya tidak semudah menulis diatas kertas.

Ada cinta yang terpendam, ini terjadi karena seseorang malu atau takut mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dicintainya. Ini berbahaya, karena memendam sebuah perasaan membuat seseorang menderita batin. Walaupun hatinya gembira dengan hanya bisa berjumpa dan bersenda ria dengannya, namun rasa cemburu akan hadir ketika melihat orang yang dicintainya berjalan atau bicara dengan orang lain.

Ini salah siapa?.. Ini murni salah sang pencinta yang pengecut, yang tidak berani berterus terang mengungkapkan cintanya. Jangan salahkan orang lain, salahkan diri sendiri, kenapa memendam rasa kalau tidak ingin sakit dan kecewa. Orang yang dicintai belum tentu mengetahui hasrat dan tujuan kita, jika tidak mengungkapkannya. Jadi dia berhak untuk berhubungan dengan siapa saja, walaupun dia akrab dengan kita.

Ini sebuah penderitaan yang kita ciptakan dan memeliharanya. Kurang percaya diri merupakan salah satu sebab seseorang menjadi "minder" (rendah diri). Ia merasa dirinya kurang, merasa tidak layak untuk menyintai. Namun hasrat hatinya berkata lain, ia tertarik dan jatuh cinta pada orang yang dikaguminya. Sebuah perasaan yang bertolak belakang yang akhirnya menciptakan derita cinta dijiwanya.

Maka beranikanlah diri mengungkapkan perasaan cinta pada orang yang dicintai, jangan biarkan diri tenggelam dalam keraguan. Bangkitkan semangat percaya diri, usah memendam lama-lama perasaan itu sebelum dia menjadi milik orang lain. Sungguh derita diatas derita bila hasrat yang terpendam tidak kesampaian, pedihnya hati perihnya mata bila satu saat melihat dia yang kita cintai namun tidak dapat kita miliki.

Jadilah orang yang berani dan percaya pada kemampuan diri. Jangan pernah merasa pesimis sebelum mencoba. Karena percayalah cinta yang suci tidak pernah membedakan, tidak mengenal asal usul dia siapa. Cinta datang dari hati bukan dari tahta, rupa dan harta. Cinta sejati hanya dimiliki oleh orang-orang yang berani berkorban dan sanggup menerima dengan apa yang ada pada diri orang yang dicintainya.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now