Steemit, Awal dari Bencana Bagi Dunia

image

Membaca judul saja anda pasti sudah waswas, apalagi setelah saya kupas secara mendalam, akurat, lugas, tegas, detail, berimbang, ditimbang, ditabok, dan dilempar ke sungai, anda pasti akan mengernyitkan dahi dan pasti terkencing ketika buang air besar, tentunya sambil berucap; "ini tulisan apa tai? Kok bisa begini?".

Oke, tidak masalah, sejauh anda senang, silahkan benci saya dengan mengatakan apapun sesuka anda. Tapi anda harus tahu, ketika anda membenci saya, saya sedang berjuang dengan sekuat tenaga untuk mencintai anda dengan segenap kata-kata mutiara, nasi telor tempe, esteh dan nasi kucing.

Langsung saja, saya akan mengupasnya dengan terlebih dahulu menanyakan; apakah anda benar-benar yakin mencintai kekasih anda? Jika yakin, nikahin dia segera. Jangan tunda-tunda. Oke, ya? Sah!

Begini, sebenarnya saya diantara segan, takut, dan merinding menulis tema ini, karena akan dikira mencari sensasi. Apalagi, ketika menulis ini, saya juga mendapat telefon gelap yang mengancam saya agar tulisan ini jangan sampai dimuat. Tapi apa yang saya takutkan, jika apa yang saya lakukan adalah demi tegaknya Khilafah Lempap. Bagi saya, jika perut sudah maju, maka pantat saya akan mundur! Merdeka! "Pruuukkk!!!" suara senapan angin merobek hidung kawan saya.

Ya! Steemit tidak ubahnya seperti kentut, yang meluap secara cepat dalam dua tahun ini. Yang membedakannya dengan kentut kita sehari-hari adalah karena Steemit berbau dolar, tidak seperti kentutmu, yang berbau tai, kampret!

Situs jejaring sosial dan blogging yang dibangun di atas pangkalan data blockchain Steem ini didirikan pada tahun 2016 oleh Ned Scott dan Dan Larimer. Keduanya adalah pendiri Steemit Inc. Company dan bukanlah pendiri akun @kitablempap, camkan itu.

Steemit berkembang dengan cepat di dunia internet dalam dua tahun terakhir. Di Indonesia sendiri, pengguna Steemit terbanyak adalah di provinsi yang paling banyak nongkrong di kedai kopi, yaitu Aceh. Di sana, sebenarnya orang-orang lebih suka cang panah (ngobrol) daripada menulis.

Saya tidak tahu sejak kapan budaya oral art or cang panah itu mulai berkembang, karena dalam sejarah Aceh era kerajaan hingga sebelum konflik berkecamuk kembali pada tahun 90-an, kita banyak mendengar nama-nama pemikir dan penulis hebat di Aceh, yang menulis buku-buku hingga kitab-kitab.

Belakangan, setelah Tsunami dan damai terjadi kembali di Aceh, kita malah banyak mendengar nama-nama penulis muda, yang rata-rata terbentuk secara rakitan, dengan pikiran yang setengah kacau. Maklum saja, itu semua akibat konflik. Nulisnya pun gak seberapa banyak, palingan hanya satu dua buku, di blog pribadi atau media cetak, namun sombongnya ini, yang kalau dicatat jadi puluhan kitab. Misalnya saja Kitab Lempap. Tapi patut diapresiasi, semangat mereka nyan cap!

Baru-baru ini, yang lebih celaka adalah lahirnya penulis-penulis Lemsteem (lempap steemit), yang "tidak ngerti basa inggres!" tapi nekat memakai google translite. Alasannya cuma satu, berburu dolar, titik.

Ya, itulah bedanya dengan jaman rante bui (rantai babi), dimana kualitas anjing lebih utama daripada kualitas babi. Maaf, maksud saya dalam hal isi tulisan. Cintohnya ya tulisan saya ini.

Bagi saya ini bencana, dan sekaligus rahmat. Bencananya adalah saya sebenarnya angin menyelesaikan tulisan ini dari tadi pagi, tapi keburu ngantuk. Maka saya lanjutkan barusan.

Oh ya, kembali lagi, yang saya ingin sampaikan adalah bahwa Steemit menjadi rahmat ketika banyak orang ingin menulis dan beberapa juga ingin belajar menulis. Tapi bayangkan jika semua orang di dunia ini menulis, lalu siapa yang menanam padi, jagung, gandum, dan lain-lainnya? Mau makan apa kita? Bitcoin? StEEM? Steem Power Ranger? Ranger kuning? Ranger Merah?,%#$-%$&&&.+&%$-;:;--

Oke deh, mending saya akhiri tulisan ini, daripada terlihat sekali saya buat-buat, dan pasti negara Api akan cokcan (pasang kuda-kuda) untuk menyerang akun saya dengan komentar-komentar perih. Sekian.


Sumber gambar ilustrasi: https://steemit-production-imageproxy-upload.s3.amazonaws.com/DQmXhV9amDYjszfUNudjA4CZ7cof7s6N6VdJTsh3WSRGaAv.


Kalau tulisan ini dianggap menghibur, silahkan bantu vote ya. Tapi kalau ini bikin anda marah, gak usah vote tidak masalah, asal jangan lapor polisi. Salam penuh cinta pokoknya, dari Lempap Steemian Jogja. I love you, pap!

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center