Mengasah Literasi di Platform Steemit

Selamat malam sahabat steemit, semoga dalam keadaan sehat selalu. Kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya mengelola akun steemit.

Steemit adalah platform yang sedang booming akhir-akhir ini, karena pengguna akun ini akan mendapatkan uang dari hasil mengelola akunnya. Itu anggapan bagi orang yang masih awam tentang steemit, menurut mereka pemilik akun dengan mudah mendapatkan kucuran uang ke akunnya. Padahal semua itu tidak seindah yang mereka bayangkan, karena semua ini butuh proses dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Steemit mengasah kita semua untuk mempertajam tulisan yang kita buat, sehingga tidak sekedar postingan yang asal-asal. Tulisan yang kita buat sebaiknya enak di baca dan gambar yang kita lampirkan di postingan juga dalam porsi kualitas yang lebih baik dengan segala pesan yang akan kita sampaikan.

Bagi sebahagian orang menulis hal yang sangat sulit, apalagi melahirkan sebuah tulisan yang enak dibaca dan bermutu. Apalagi steemian pemula yang tidak punya bakat menulis, ide-ide terkadang seperti tidak mungkin akan jadi tulisan. Butuh keahlian khusus untuk mengasah cara menulis dengan baik dan bermutu, dengan membaca postingan orang lain atau media lain tentang cara menulis yang baik dan enak dibaca atau mengikuti kelas khusus yang mengajarkan cara melahirkan tulisan baik dan bermutu.

Bagi saya mengelola steemit juga mengalami hal yang sulit, tulisan seakan ragu untuk saya buat, karena ide-ide yang seakan hampa. Saya juga tidak punya keahlian khusus menulis dengan baik dan enak dibaca oleh sahabat sekalian. Saya mengandalkan dari sisi yang lain yaitu fotografi dan makro fotografi yang saya pelajari dengan melihat cara orang memposting gambar dan membuat narasi seperti pada postingan @rizasukma sang senior fotografi dan makro fotografi. Menurut saya ini adalah salah satu pilihan bagi steemian yang tidak punya keahlian menulis dengan membagikan foto-foto bermutu dan tentunya ada narasi foto. Selain itu membangun akun steemit butuh kesabaran yang tinggi, apalagi bila postingan yang sepi vote. Pastinya di hari ketujuh jumlah yang lahir ke dompet pada steem dollars juga tidak banyak.





Pengelola steemit di awal membangun sebahagian besar dengan tujuan yang sama, apalagi akhir-akhir ini tingginya jumlah pendaftar platform ini untuk mendapatkan akun. Menurut saya kita tidak munafik untuk tidak butuh yang namanya dollar steem, itulah tujuan yang saya maksud. Seiring berjalannya waktu dengan sering menulis dan membuat postingan, kita akan terus belajar untuk membuat tulisan yang berkualitas agar mudah dipahami dan enak dibaca. Belajar memberi komentar yang menarik atau kritik sesuai isi postingan, pastinya postingan tersebut sudah kita baca dan kita pahami.

Saya memulai mengelola akun steemit bulan juli 2017, saat itu sahabat saya @teukukhaidir memperkenalkan pada saya tentang platform ini. Banyak hal yang disampaikan ke saya tentang pentingnya steemit, dia mengajak saya untuk mendalami steemit dan menyalurkan tulisan serta mengasah litersi. Saat itu steemit masih sedikit pengguna, seakan jadi rahasia sebahagian orang. Kenapa saya katakan demikian, karena di tempat saya duduk di beberapa warung kopi di kawasan Lhokseumawe sudah ada yang mengelola akun ini, tetapi semua saling diam dengan rahasia besar menurutnya. Saat itu banyak tulisan yang saya buat dengan menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, karena tulisan yang kurang bagus dan saya sendiri malu bila dibaca oleh steemian Indonesia yang lain. Itu jalan pintas yang saya pilih agar saya selalu punya postingan.



Awal 2018 tepatnya 14 Februari 2018 Komunitas Steemit IAIN Lhokseumawe mengadakan Meet-Up yang digagas @jaff,@saifuddin73, @arifuddinaba, @taslem, @rezqiwahyudi dan saya @jamilfian, dengan menghadirkan Kurator Indonesia @levycore dan senior steemit @ayijufridar dan @abduhawab. Meet-Up ini hadir peserta dari kalangan mahasiswa, karyawan dan dosen. Bagi saya acara seperti ini penyegaran untuk menambah wawasan saya mengelola steemit. Sampai sejauh ini saya terus bertekad membuat tulisan yang bermutu dan mudah dipahami pembaca.

Membangun hubungan dengan steemian lainnya baik di dalam negeri atau di luar negeri terus saya tingkatkan intensitasnya, dengan berkomentar di postingan juga memberi kontribusi vote. Bagi saya pesan @levycore di Meet-Up masih saya ingat, pesannya seperti ini “Mengelola steemit ini ibarat kita masuk ke sebuah desa dan kita baru menetap di sana, kita harus menyapa orang agar orang kenal dengan kita” dan pesan lain dalam bahasa Aceh “Tanyoe tajak bak khanduri gob, gob ijak bak khanduri tanyoe”. Dua pesan ini saya pegang teguh untuk meningkatkan kualitas saya mengelola akun ini. Hubungan dengan steemian yang lain terus saya bangun melalui beberapa komunitas, saya juga membangun hubungan pertemanan dengan @mariska.lubis sang kurotor OCD. Saya kagum dengan karya-karya beliau yang asyik di baca dan bermutu tentunya.



Setelah Meet-Up saya mulai membiasakan menulis dalam bahasa Indonesia, karena sang kurator Indonesia @levycore dan @aiqabrago akan berkontribusi pada tulisan dalam bahasa Indonesia dengan tag Indonesia di tag satu atau tag dua. Teman steemit satu instansi dengan saya @taslem yang tetap komitmen dengan postingan dalam bahasa Indonesia hingga beberapa kali di vote @levycore, @ismuel juga demikian hadir @aiqabrago di beberapa postingannya, saya juga pernah diberi kontribusi vote oleh @aiqabrago pada postingan yang saya bagi. Semua tulisan ini juga pada porsi yang sudah cukup baik, kurator juga melihat komitmen kita menulis dengan tulisan yang terus lebih baik tentunya. Bagi Saya kehadiran para pembesar steemit dalam vote pada postingan saya, ini adalah penghargaan yang luar biasa. Pada tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih, ini adalah energi yang luar biasa untuk terus meningkatkan mutu tulisan saya dan memberi komentar pada postingan steemian lain.

Pengalaman ini akan jadi guru terbaik bagi saya untuk terus mengasah literasi saya untuk membuat memahami tulisan orang lain dan membuat tulisan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Terima kasih sudah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian. Salam saya @jamilfian.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center