My Cat Dongok

IMG_20180303_073759.jpgsumber: ig @catloversclub

Gara-gara baca postingan steemitnya @dinaagustina tentang si Toto kucing hitam begam dirumahnya, aku jadi teringat mendiang kucing aku namanya si “Dongok” (kata mendiang salah nggak sih? maaf ya kalau salah penempatan ().

Badan si Dongok berwarna putih, kepalanya hitam tapi lingkaran matanya putih, empat kaki dan ekornya juga hitam, badannya gendut dan berat.

Dongok berjenis kelamin jantan, kucing biasa alias kucing kampung dan bukan jenis anggora, persia atau jenis kucing lainnya.

_20180303_074318.JPG sumber: ig @catloversclub

Dongok ku pelihara sejak kecil, dia datang sendiri ke rumah, sepertinya dia anak kucing yang sengaja di buang oleh manusia yang tidak menginginkannya. Untungnya orang-orang di rumah ku enggak komplent aku menjadikannya peliharaan, jadi amanlah dia berkembang dirumah.

Si Dongok Makanya banyak tapi syukurnya selain ikan dia mau makan nasi, kerupuk, kue dan roti, dan dia bukan vegetarian yang doyan makan sayur, makan buah dia juga doyan sih tapi kalau di jus.

Tingkah lakunya agak sedikit garang ke manusia, suka mencakar saat dia merasa terkejut dan cepat jinak kalau kepalanya di elus-elus manja.

IMG_20180303_073817.jpg sumber: ig @catloversclub

Si Dongok lumayan sering buat Emmak ku kesal karena sering bawa hasil buruannya ke rumah, sejenis cicak, kecoak, dan kadang-kadang bawa anak tikus juga, emmak ku sempat berniat buang dia ke pasar ikan tapi enggak jadi karena dia berjasa bantu usir hama tikus di rumah. Sejak ada dirinya si tikus dan konconya tidak pernah keluyuran lagi dirumah kami.

Kucing ku ini pada hakikatnya kucing jantan yang gagah berani tapi tak pandai mencari jodoh, kalo musim kawin dia cuma bisa ngikutin atau memantau kucing betina dari belakang dan tak berani mendekatinya, alhasil dia jomblo karena selalu ditinggal pergi si betina.

IMG_20180303_081047.jpg sumber: ig @catofhome

Sebagai hewan peliharaan, aku sering berbagi kasur dengannya, dia suka tidur di bawah kaki atau di samping ku. Kalau lagi tidur dia lumayan lasak dan suka mendengkur dengan tingkat suara yang lumayan keras.

Kini Dongok telah tiada, umurnya tidak panjang, dia mati sebelum berjodoh, badannya terlindas motor tetangga yang melintas di depan rumah.

Aaahh aku jadi rindu si Dongok yang selalu berkedip mata setiap kami bertukar pandang, yang selalu mendengkur setiap tidur malam di samping ku, yang suka gigit-gigit jari ku sebagai tanda dia ingin main, yang suka “ngeong-ngeong” kalau lagi lapar, dan pastinya yang selalu setia mendengar curhat ku.

IMG_20170829_200402.jpg

Sayang photo-photonya hilang terformat di laptop, jadi cuma bisa posting gambar yang nyaris mirip Dongok.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now