I Want to Back Home- About My Lovely Father

Kapan Pulkam..??

Screenshot_2017-11-23-18-26-06.png

Inilah hal penting yang ku pikirkan saat ini disamping hal lainnya..

Why not..??

Coba aja pikirkan siapa sih yang tak rindu pulang kampung..?? Anak mana sih yang ketika telah berada di daerah orang lain (alias perantauan) yang tak kenal jalan pulang lagi ke rumah ayah dan ibunya..??

Kalau ada, Bah sungguh Terlalu... 🤦🏽‍♀🤦🏽‍♀

Beberapa hari ini ayah tau kalau aku sakit, sehingga ia terus menerus menghubungi ku. Pasalnya, ayah tau kalau aku adalah orang yang tak menyukai obat, dan sangat rentan sakit sejak types yang pernah ku derita hingga membuatku terkapar di RS. Arun 3 semester yang lalu.

Apalagi waktu itu aku tak ingin ayah tau kalau aku di rawat. Karena aku yakin, ayah akan terpikirkan banyak hal tentangku. Dan aku tak ingin merepotkannya, aku ingin ayah tak lagi merasakan kesedihan sehingga mengeluarkan tenaga untuk berpikir banyak tentangku. Sedangkan beban di rumah juga masih teramat banyak.

Namun terakhir, entah dari mana ayah tau juga bahwa aku sedang di rawat, dan itu membuatnya sedih. Secepatnya aku memberikan pengertian padanya, mengapa aku tak memberitahunya, sehingga akhirnya ayah tenang dan tidak lagi terlalu bersedih.

Beberapa hari yang lalu, sebelum aku sakit. Ayah memberitahukan padaku bahwa ia baru saja kecelakaan di satu hingga dua Minggu yang lalu. Namun ayah hanya menceritakannya saat ia telah sembuh. Walaupun aku rasa saat ini ia pun masih merasa sangat kesakitan pada badan, kaki dan tangannya.

Sedikit kecewa, aku pun mengeluarkan kata "Yah, ayah baru bilang sekarang sama Iim kalau ayah sakit. Insyaallah Iim akan kasih tau ayah Iim sakit kalau seminggu sudah sembuh ya yah," sahutku berlinangan air mata.

Entah mengapa air mataku mengalir deras, sederas-derasnya saat itu. Yang terbayangkan di kepalaku saat itu ialah bagaimana ayah jatuh, ia terpelanting jauh dan saat ini sedang kesakitan.

Walaupun ayah biang ia sudah sembuh, tapi hatiku mengatakan tidak.

Bagi ayah, semua hal tentangku harus diketahui walau apapun permasalahannya. Karena di sini, aku adalah perantau, walaupun banyak sahabat yang pasti akan membantu. Sedangkan permasalahannya tidak mesti diketahui, karena banyak yang akan mengurusnya. Ada nenek, adik dan kakak-kakaknya, juga keponakannya.

Tapi tetap saja, aku tidak sependapat dengan hal ini. Tetap saja, aku sedih dengan sikap ayah. Walau ayah selalu berpikir yang terbaik untukku.

Screenshot_2017-11-23-18-26-57.png
Potret wajah ayah dengan senyumannya sebagai penyemangat

Kapan Pulang..??

Akhirnya kata-kata ini kembali terngiang di relung batinku.

Ya, aku ingin segera pulang. Ingin berbuay apa yang ku bisa untuk ayah. Terlalu banyak perjuangan ayah untukku, juga adik-adikku. Walau memang itu adalah kewajibannya, tapi aku tetap ingin membantunya. Meringankan semua bebannya. Dan melihat senyumannya. 😭

Sungguh,....
Saat melihat satu pernyataan yang hampir sama dengan kondisiku dalam sebuah gambar animasi, air mataku kembali menetes. Sungguh, aku ingin melepaskan lelahku bersama semuanya. Termasuk ayah.

Screenshot_2017-11-23-18-28-38.png

Jika aku di izinkan berteriak, aku ingin teriakkan satu hal..

AKU INGIN PULANG...!!!! 😭😭😭

Lhokseumawe
23 November 2017

Jeritan Hati Mahasiswi Rantau..

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center