Bagaimana Kesan Anda Ketika Mengajarkan Anak-anak Tingkat Sekolah Dasar ?

IMG_20180129_145234.jpg
Foto @ikhsanpratama

Mengajar merupakan salah satu pekerjaan yang sulit. Dan bekerja dengan anak-anak di bawah umur akan menjadi lebih sulit lagi, terutama ketika menjumpai anak-anak tersebut dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas.

Tapi fokus kita tetap pada pengajaran yang kita paparkan kepada mareka. Menurut saya kita jangan mempermasalahkan terhadap cara anak-anak.

Walaupun berbeda 90 derajat derajat cara mengajarkan anak-anak dibandingkan yang kita ajarkan adalah mareka yang sudah SMA.

Mengajar dengan anak-anak sudah pasti 50 persen kita harus mengikuti kemauan dari mareka, terkait dengan proses belajar-mengajar.

Dengan kita tawarkan pembelajaran, yang bahwasanya akan ada sebuah hadiah di kemudian hari setelah mareka belajar dalam satu tahap, sudah pasti dengan sendirinya mareka akan terus untuk belajar.

Maka dari itu, saya rasa beberapa points ini merupakan suatu hal praktis yang harus kita terapkan dalam pengajaran.

  1. Tetapkan peraturan dan terapkan secara konsisten.

**Tetapkan peraturan pada hari pertama, entah itu berkenaan dengan konsekuensi akibat prilaku negatif atau pun rewards sebagai hadiah dari prilaku positifnya saat kegiatan pembelajaran. Dengan adanya peraturan yang dibuat akan menjadi terarah dan memberikan kesan bahwa gurunya adalah seorang pendidik yang serius ingin menjadikan proses belajar menjadi berkualitas. Selain itu dengan adanya peraturan, siswa akan termotivasi untuk meningkatkan kesadarannya untuk terhindar dari prilaku-prilaku yang semestinya tidak dilakukan.
IMG_20180129_150103.jpg
Foto @ikhsanpratama

2.Gunakan bahasa positif bukan negatif

**Setiap kali anda menyuruh seseorang untuk tidak melakukan sesuatu, hal pertama yang mucul dari kepala orang yang anda beritahu tersebut adalah membayangkan hal yang tidak boleh dilakukan. Misal: "Jangan merokok di kelas!" Siswa bersangkutan pasti akan membayangkan dirinya sedang merokok di kelas. Nah oleh karenanya hindarilah kata-kata negatif seperti "jangan" dll, tapi katakanlah ucapan atau bahasa yang positif, seperti:

"Persiapkan alat tulis kalian", hindari kalimat"Jangan ketinggalan alat-alat tulis kalian"

"Tutup pintu dengan pelan" hindari kalimat "Jangan tutup pintu keras-keras"

"Dengarkan gurumu dan perhatikan", hindari kalimat "Jangan berisik!"

Sebagai tambahan, ketika memberitahukan peraturan kepada siswa. Jangan gunakan kata "Hukuman" tapi lebih baiknya gunakan istilah "konsekuensi".

IMG_20180129_150031.jpg
Foto @ikhsanpratama

3.Berikan pujian terhadap usaha demi kebaikan mereka sendiri bukan keinginan atau persetujuan guru

Terkadang ada sebagaian guru yang memberikan pujian kepada seorang siswa karena siswa bersangkutan sudah melakukan apa yang gurunya inginkan. Seperti, "Bagus Rudi, kamu sudah mengisi spidol saya dengan baik". Hal ini jelas tidak ada kebaikannya sedikitpun terhadap si siswa, yang ada hanya realisasi dari keinginan seorang guru.

Source

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center