Kadang Orang Paling Unggul Tidak Mengemuka

Selamat sore kawan steemian.
Berjumpa lagi dalam edisi story ringan ya..

Baiklah. Kita awali dengan membayangkan sesuatu, yukkk. Bayangkan kalau kamu diminta untuk bekerja bersama tiga orang lain, katakanlah mereka bernama Raisa, Amel dan Tiara, untuk menjawab soal matematika yang sangat susah.

IMG_20180601_183749.jpg
(source)

Kamu gak tau siapa dalam kelompok kamu itu yang pintar matematika, sementara kamu hanya memiliki pengetahuan kamu yang tidak sempurna atas kemampuan kamu sendiri.

Untuk soal pertama, Raisa-lah yang pertama sekali mengusulkan jawaban, dan Amel menimbrung dengan pendapatnya sendiri. Awalnya Tiara diam saja, namun tak lama ia memberikan jawaban yang benar dan menjelaskan mengapa jawaban yang lain salah.

IMG_20180601_183528.jpg
(source)

Hal seperti ini terjadi beberapa kali, hingga jelas bagi semua orang bahwa Tiara pandai menjawab soal semacam ini.

IMG_20180601_183515.jpg
(source)

Kelompok pun mendahukukan Tiara selaku pemimpin de facto, dan mengerjakan tugas dengan sangat baik.

IMG_20180601_183544.jpg
(source)

Dalam dunia yang ideal, dinamika kelompok akan selalu berlangsung seperti ini. Mereka yang unggul akan naik ke atas, semua anggota akan menyumbangkan pengetahuan, keahlian, dan kompetensi unik mereka, sehingga perundingan kelompok akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.

IMG_20180601_183504.jpg
(source)

Namun kenyataannya, kinerja kelompok sering menyimpang dari kerja ideal ini.

Alih-alih, keputusan akan dipengaruhi dinamika kelompok, konflik watak, dan faktor sosial lainnya yang hanya sedikit berhubungan dengan siapa yang memahami apa, dan mengapa mereka paham.

Sekian dulu, selamat berbuka puasa

Salam Steemit
@ijas.jaswar

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now