Arsitektur Masjid Pusdai Bandung

Masjid Pusat Dakwah Islam, berada di Kota Bandung, lokasinya di jalan Dipenogoro berdekatan dengan Gedung Sate Provinsi Jawa Barat, bangunan yang megah dan tempatnya yang strategis.

Masjid Pusdai pemilikannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menjadi Land Mark Kota Bandung karena dipandang sebagai baguan yang cukup megah dengan bentuk arsitekturnya yang unik.

Konsep pembangunan Masjid Pusdai adala ide dasar dari Gubernur Jawa Barat saat itu, Gubernur Aang Kunaefi, pada tahun 1977 diawali dengan pembebasan lahan terlebih dahulu, dan pelaksanaan pembangunan dimulai pada tahun 1991.

Masjid Pusdai yang berdiri diatas lahan kurang lebih 4,5 hektar, Masjid ini dirancang oleh arsitek Slamet Wirasonjaya, dengan konsepnya memadukan arsitektur modern dengan arsitektur tradisional atau lokal.

Atap adalah bentuk dari atas yang menjadi media sering dilihat dari luar, menjadi penting sebagai penampilan bentuk seluruh bangunan, atap simpang bersusun bertingkat yang mengadop bangunan-bangunan tradisional di Nusantara.

Masjid Pusdai dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gedung serbaguna, kantor, ruang perpustakaan, dan fasilitas lainnya, antara bangunan satu dengan banguan lainnya dihubungkan dengan koridor, untuk melindungi dari sengat matahari dan hujan.

Iterior menampilkan ornamen dan dekorasi dan matrial pilihan, ruang dalam terasa megah, Masjid Pusdai sendiri bisa menampung kurang lebih 4600 jemaah, dan Masjid Pusdai diresmikan pada bulan desember tahun 1997.

Daya tarik lain di masjid ini adalah penataan taman yang berada di sebelahan dengan jalan Suropati, menambah suasana indah dikawasan Masjid Pusdai, dan menjadi tempat untuk wisata Religi.
Bandung, Januari 2020.


H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now