Menarik melihat fenomena alamiah pada sebatang pohon jambu yang telah tumbuh setelah Tsunami. Berada di depan halaman rumah kami, pohon jambu ini Alhamdulillah tak pernah berhenti berbuah, hampir setiap waktu. Resepnya biar terus berbuah ternyata bukan pada pupuknya karena kami tidak menggunakan itu sama sekali, ternyata membiarkannya menjadi milik bersama tetangga untuk setiap waktu dipetik adalah kunci buah jambu ini hampir rutin menghasilkan buahnya.
Minggu ini pohon jambu ini setelah sebulan lalu panen, kembali mulai menampakkan diri untuk segera berbuah. Mekarnya bunga dari kepala putik mengundang banyak serangga dan burung-burung kecil hinggap. Serangga lebah dan burung telah membantu mempercepat penyerbukan.
Stemians masih ingat kan bagaimana peran serangga dan burung dalam penyerbukan bunga.
Lebah membantu bunga dalam penyerbukan, serbuk sari melekat pada kaki lebah dan saat dia berpindah akan melekat pada kepala putik. Nah, peristiwa inilah disebut penyerbukan (polinasi).
Bagaimana kamera mungil Oppo F3 merekamnya, lihat yuk.. Jak Ta Kalen
Intinya kita belajar dari alam, bahwa hidup harus saling membantu. Sama seperti kita di dunia Steemit, tak busa sendiri harus saling melihat dan berbagi..
Alam juga mengajari sebuah kerja, bahwa tak ada yang instan, semua melalui proses. Dari pohon jambu itulah hikmah pagi ini...
Awal sebelum mekar
Mekar setelah sentuhan lebah dan burung
Akhir yang indah jelang pesta raya
Jak beutrok kalen beudeuh, bek rugoe meuh saket hate (hadih maja pribahasa Aceh yang bermakna: Lihatlah sampai di tujuan dengan nyata)
Selamat berakhir pekan..
