Smart Contracts, oleh Nick Szabo (sebuah terjemahan bebas mengenai smart contracts) - Bagian Kedua

Catatan : maaf saya bukan seorang penterjemah, dalam hal ini mohon maaf apabila ada kekurangan dalam menterjemahkan karya ini. Mohon masukannya untuk memperbaiki dan menyempurnakannya karena artikel yang saya terjemahkan merupakan hal yang baru bagi saya
Ini adalah karya Nick Scabo yang dibuat sebelum munculnya sistem blockchain Bitcoin, dan konsep ini ternyata terkandung dalam sistem Bitcoin yang muncul sekitar tahun 2008-2009.

Tambahan catatan : yang dimaksud istilah hukum umum adalah sistem hukum common law sebagaimana dianut Inggris dan Amerika Serikat

Smart Contracts : Salah Satu Bagian Pembentuk (bangunan) Pasar Digital

Oleh : Nick Szabo

Bagian II

Beberapa prinsip dasar rencana pembuatan kontrak


Ancaman secara fisik adalah hal yang nyata dalam kontrak yang ada di dunia ini --memiliki sistem hukum yang langkah-langkah penegakannya dilakukan oleh aparat hukum (termasuk penangkapan, penyitaan properti, dll) dalam menanggapi suatu pelanggaran kontrak. Ini adalah apa yang saya sebut bentuk reaktif keamanan. Langkah tindakan reaktif dalam keamanan kontrak dapat diminimalisasi, tapi tidak dapat dihilangkan, dengan membuat perjanjian kontrak yang dapat diverifikasi,(dibuktikan) misalnya dengan merekam sebuah pelanggaran dengan menggunakan kamera video, atau membubukan tanda tangan pada kontrak, untuk membuktikan adanya pelanggaran sebagai bukti di pengadilan. Pengawasan akan berlangsungnya kontrak , dalam rangka untuk mendeteksi adanya gejala pelanggaran dan meminimalkan jumlah kerugian, juga merupakan bentuk reaktif keamanan. Bentuk proaktif keamanan adalah mekanisme usaha yang nyata membuat pelaksanaan pelanggaran atau usaha perbuatan jahat memerlukan daya upaya lebih (dipersulit) untuk dilaksanakan, seperti contohnya membuat kunci kombinasi untuk mengakses ruangan yang berisi barang berharga berupa rahasia dagang yang harus tidak dapat diakses tanpa otorisasi.

Dari hukum umum, teori ekonomi dan klausul kontrak yang telah sering ditemukan dalam prakteknya, kita dapat menemukan empat dasar tujuan desain atau rancangan kontrak. Yang pertama adalah dapat ditelaah dan diamati secara langsung (observability), kemampuan para pihak untuk saling mengamati, atau untuk mengawasi pelaksanaan kontrak, serta membuktikan bahwa tiap principal (para pihak) yang terlibat dalam pembuatan kontrak telah memenuhi klasula yang ada dalam kontrak itu. Dalam bidang akuntansi, kasarnya, terutama secara mendasar diperhatikan keterlibatan usaha pengamatan dalam pembuatan kontrak sebuah organisasi.

Verifiability (dapat dibuktikan) adalah tujuan kedua, kemampuan prinsipal (para pihak) untuk membuktikan kepada seorang arbiter (penengah dan pemutus) bahwa kontrak yang disepakati telah dilanggar, atau pelanggaran tersebut diketahui oleh arbiter itu sendiri yang didasari oleh kemampuan analisa dan penguasaan bidangnya. Kedisiplinan melakukan audit dan penyelidikan dapat disamakan untuk melakukan verifikasi (pembuktian) akan pelaksanaan kontrak itu sendiri. Observability dan verifiability juga dapat mencakup kemampuan untuk membedakan antara kesengajaan melakukan pelanggaran kontrak dan kelalaian dalam pelaksanaan kontrak.

Tujuan ketiga desain kontrak adalah privity (hubungan dalam kontrak), prinsip bahwa pengetahuan dan kontrol (pengawasan) atas isi dan pelaksanaan kontrak harus didistribusikan (dilaksanakan secara bersama) antara para pihak secara terbatas hanya diperlukan untuk pelaksanaan perjanjian tersebut. Ini adalah generalisasi prinsip hukum umum mengenai hubungan dalam kontrak, yang menyatakan bahwa pihak ketiga, selain arbiter yang ditunjuk dan perantara, seharusnya tidak terlibat dalam penegakan (pengawasan) dan pelaksanaan kontrak tersebut. Secara keseluruhan privity (hubungan dalam kontrak) melampaui istilah umum, "itu bukan urusan bisnis Anda". Serangan terhadap privity (hubungan dalam kontrak) dicontohkan oleh pihak ketiga Eve eavesdropper, seorang pengamat pasif mengenai konten atau kinerja Mallet yang mencurigakan, yang secara aktif ikut campur dengan kinerja atau melakukan pencurian jasa. Di bawah model ini privasi dan kerahasiaan, atau melindungi nilai informasi tentang kontrak, para pihak dan kinerja dari pihak Eve, itu digolongkan dalam privity (hubungan dalam kontrak), sebagai hak milik. Bidang keamanan (khususnya, untuk smart contract, komputer dan keamanan jaringan), kira-kira sesuai dengan tujuan privity (hubungan dalam kontrak).

Tujuan keempat adalah pelaksanaan, dan pada saat yang sama, meminimalkan kebutuhan untuk penegakan (dalam artian kontrak telah dilaksanakan dengan baik sehingga tidak terlalu diperlukan usaha pengawasan berlebihan). Peningkatan verifiability (dapat dibuktikan) sering juga membantu memenuhi tujuan keempat ini. Reputasi, secara insentif sudah termasuk, protokol (cara pelaksanaan) "yang memaksa", dan verifiability (dapat dibuktikan) semua dapat memainkan peran yang kuat dalam memenuhi tujuan keempat. Komputer dan keamanan jaringan juga dapat berkontribusi besar terhadap membuat smart contract yang memaksa.

Smart Contract sering melibatkan pihak ketiga yang terpercaya, seperti yang dicontohkan oleh seorang perantara, yang terlibat dalam kinerja, dan seorang arbiter (penengah dan pemutus), yang dilibatkan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dari kinerja kontrak (atau ketiadaan pelaksanaan kontrak). Privity (hubungan dalam kontrak) menyiratkan bahwa kita ingin meminimalkan kerentanan terhadap serangan dari pihak ketiga. Verifiability dan observability sering memerlukan bahwa kita memerlukan hal ini. Sebuah mediator yang dapat dipercaya sesuai dengan isi dan pelaksanaan kontrak. Seorang arbiter harus terpercaya memiliki rekam jejak pengalaman, dan kinerja masa lalau yang baik, dan untuk menyelesaikan sengketa dan menerapkan sanksi secara adil. Dalam desain smart contract kita ingin mendapatkan hasil maksimal dari para perantara dan arbiter, sambil meminimalkan ketergantungan terhadap mereka. Salah satu hasil yang umum adalah bahwa kerahasiaan dapat diungkap hanya dalam kasus sengketa.

Di masa depan ukuran skala perusahaan multinasional akan mendekati ukuran skala bisnis lokal, menimbulkan multinasional usaha kecil. Hambatan yang timbul dari aturan hukum ini memunculkan adanya biaya yang tinggi dalam suatu usaha bisnis karena terkait yuridiksi. Smart contract dapat memotong melalui simpul yuridiksi Gordian ini. Yang mana smart contract dapat meningkatkan privity (hubungan dalam kontrak), mereka dapat mengurangi kerentanan terhadap yurisdiksi (aturan hukum) yang berubah-ubah. Yang mana smart contract dapat meningkatkan observability atau verifiability, mereka dapat mengurangi ketergantungan pada ketidakjelasan kode hukum lokal dan penegakan hukum yang telah menjadi tradisi ini.

Konsekuensi dari desain Smart contract pada hukum perjanjian dan ekonomi, dan pembuatan kontrak strategis, (dan sebaliknya), telah sedikit dieksplorasi. Juga, saya menduga sangat mungkin untuk mengurangi biaya yang timbul dari pembuatan beberapa jenis kontrak, dan peluang untuk menciptakan jenis baru usaha dan lembaga-lembaga sosial yang berdasarkan Smart contract, hal ini cakupannya sangat luas tapi masih sedikit dieksplorasi. "cypherpunks" telah mengeksplorasi dampak politik dari beberapa block protokol baru. Bidang dari Electronic Data Interchange (EDI), di mana elemen transaksi bisnis tradisional (faktur, tanda terima, dll) yang dipertukarkan secara elektronik, kadang-kadang termasuk enkripsi dan kemampuan tanda tangan digital, dapat dilihat sebagai perintis primitif untuk smart contract. Memang bentuk-bentuk bisnis tersebut dapat memberikan titik awal yang baik dan saluran untuk perancang smart contract.


H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now