Kebahagiaan SiMbah dengan Cucu/SiMbah / grandfather's happiness with Cucu/grandchildren

Teman Steemian, kata Orang Tua, sayang Mbah terhadap cucu itu melebihi sayang Orang Tua terhadap anaknya sendiri,bagi orang yang belum mempunyai cucu mungkin belum percaya atau tidak percaya,.........ah masa, namun bagi orang yang telah mempunyai cucu, hal itu dapat dirasakan, katanya berpisah dengan cucu tiga hari saja, sudah kangen banget, rindu berat, apalagi pisah bertahun-tahun, dan cucu dari anak pertama, untuk itu bagi orang yang telah mempunyai anak, sempatkan sang anak pertemuan dengan si Mbah, jangan perhitungkan jarak, atau biaya yang harus di keluarkan , ini penting paling tidak satu tahun satu kali pulkam untuk membahagiakan Orang Tua, baik Orang Tua pihak istri ataupun Orang Tua pihak suami .

Agama mengajarkan agar kita selalu bersilaturrahim dengan Orang Tua,menyambung tali kasih, atau " Idkholussurur ",
"membahagiakan Orang Tua", membahagiakan Orang Tua tidak dengan materi semata, walaupun tidak di pungkiri hal itu penting, namun mempertemukan Cucu dengan si Mbah itu sudah merupakan bagian dari Idkholussurur, selain berkata baik, tidak menyinggung perasaan Orang Tua/si Mbah, menghibur dengan canda tawa, dan jangan sekali-kali bercerita tentang atau curhat kesedihan kita terhadap Orang Tua, yang membuat Orang Tua ikut bersedih, menambah beban derita , itu bertentangan dengan ajaran agama, agar sang anak pandai ber" Idkholussurur terhadap Ortu.

SiMbah / grandfather's happiness with Cucu/grandchildren
fityan (39) in indonesia
Friends of Steemian, said the Parent, dear Mbah towards grandchildren more than the love of Parents towards their own children, for people who do not have grandchildren may not believe or not believe, ......... the period, but for people who have have grandchildren, it can be felt, he said that he separated from his grandchild for three days, missed him so much, longed for a lot, let alone separated for years, and the grandson of the first child, for that person who already had a child, take the child to meet with Mbah, do not take into account the distance, or the costs that must be paid, this is important at least once a year to make your parents happy, both the wife's parents and the husband's parents.

Religion teaches us to always be in touch with Parents, connect the rope of love, or "Idkholussurur",
"make parents happy", make parents happy not with material alone, even though it is not denied that it is important, but bringing the grandchild to Mbah is already part of Idkholussurur, besides saying well, not offending Parents / Mbah, entertaining with jokes, and never tell stories about or confide in our sadness towards Parents, which makes parents feel sad, adds to the burden of suffering, it is contrary to the teachings of religion, so that the child is clever to "Idkholussurur against the Parents.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now