(Review Books): Prosa-Prosa Liris Realita dan Tuhan

image
Sejenak menengok buku ini agak sedikit terkecoh, Gerimis Jatuh karya perdana Muhsonah Mujahidah ini disangka awal adalah bait-bait puisi romantis tapi itu bukan. Ini merupakan prosa-prosa liris tentang jodoh, takdir, realita, cinta dan semuanya dikaitkan dengan Tuhan. Muhsonah Mujahidah berusaha memaparkan dalam mini fiksi sekilas diary perjalanan hidupnya yang disamarkan. Tema-tema cinta masih bergelayut dan lagi marak, macam Dilan 1990 yang lagi fenomenal. Tulisan-tulisan Muhsonah Mujahidah ini mirip dengan ragam literasi milik Boy Chandra yang pondasi cinta sebagai pijakannya. Tapi Gerimis Jatuh ini lebih religius dan Tuhan sebagai penengahnya, ini terlihat pada Mencintai Badai hal 68
Mencintai “badai” berarti bersabar dan berprasangka baik terhadap Allah. Pasti Allah memiliki maksud, mengapa kita dihadapkan dengan badai ini. Dan yang pasti, seseorang yang sudah pernah atau bahkan sering berhadapan dengan badai dalam hidupnya, akan mudah melewati hujan.
Sekelebatan intisari surat Insyirah dikoneksikan disini dimana dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Itu benar adanya, jika tidak dihubungkan pencipta alam semesta ini maka ini semacam tempaan hidup atau ujian yang tidak didapat saat di bangku sekolah. Bayangkan badai bercampur guntur dan kilat itu bagaikan masalah pelik yang menimpa kita dan kita mampu bertahan sampai menemukan solusinya. Maka saat kita menghadapi masalah kecil, itu mudah sekali. Karena mana ada hidup tanpa masalah, kita akan menerima ujian kita masing-masing di kemudian hari dan hanya menunggu waktunya.
Muhsonah Mujahidah berusaha untuk menghibur para pencari cinta yang patah hati karena hal itu bukanlah hari kiamat. Jika saat patah hati itu adalah anugerah bukan kutukan yang perlu kita tangisi berhari-hari bahkan berbulan-bulan lamanya.
Jadi, bersyukurlah bagi yang pernah patah hati. Patah hati mengenalkan kita pada obat paling ampuh bernama keikhlasan dan keinsafan…
Patah hati itu ibarat obat. Pahit, namun menyembuhkan.hal 41
Banyak prosa-prasa liris yang mengajarkan kearifan dan kebijaksanaan tentang memilih jodoh. Bagi perempuan atau laki-laki yang gamang akan jodoh akan cocok membaca ini, disini banyak pencerahan misal dalam Aku Ini Makhluk Serius hal 16
Aku ini makhluk serius. Jadi, tidak usah beri aku harapan-harapan tentang masa depan. Karena jika harapan itu tak kamu wujudkan dengan sungguh-sungguh, kamu hanya akan membunuh pelan-pelan masa depanku.
Cerita-cerita perjalanan yang dirunut dari masa kecil sampai dewasa hingga tak mengira akan dipersatukan satu ikatan. Itu ada dalam Sedikit demi Sedikit hal 54 diceritakan seoarang anak cowok yang usil terhadap anak perempuan, cerita itu terus berlanjut saat mereka bersekolah hingga mereka menikah dan merasa ada Dejavu diantara mereka yang dipersatukan sebuah keusilan masa lalu. Ini bagian yang tekesan dari Gerimis Jatuh ini, terasa mengalir dan sesuatu tidaklah ada yang kebetulan.
Buku Gerimis Jatuh dibagi 2 bab yakni Gerimis yang luruh, setelah jatuh dan gerimis yang jatuh dalam kehidupan. Isinya tersirat dari bekal perjalanan sang penulis yang menapak 2013-2015, ia berusaha berbagi hikmah yang berserakan dalam kehidupan seperti gerimis yang jatuh sebelum hujan lebat dan harusnya kita lebih siap menghadapinya.

Judul : Gerimis Jatuh-Aku,Kamu dan Ruang bernama Takdir
Penulis : Muhsonah Mujahidah
Penerbit. : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan 1 : 2017
ISBN : 978-602-03-4007-4
Hal : 150 hlm
Harga : 52 ribu

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center