Aceh in Drugs Terror's ...! (bilingual)

(ing)

By: @bahtiarlangsa

013201803911.jpg

Throughout the year 2017 Aceh province shocked the country of Indonesia, the state officials were stunned by the furor that occurred in the province which was devastated by tsunami disaster 13 years ago. But the furore throughout 2017 was not due to the tsunami disaster or armed conflict that had previously been horrendous of this country, but because of the drug disaswter that hit the province of Aceh.

Throughout the year 2017, the National Narcotics Agency (BNN), as an institution formed by the Indonesian state to combat drug trafficking and abuse, has succeeded in foiling drug smuggling and securing nearly 500 kilograms of narcotics of the shabu species from Malaysia. Even at the beginning of this year 2018 on Wednesday 10 January, BNN re-securing 40 Kilogram narcotics type sabu from Malaysia which smuggled by drug syndicates between countries through the sea waters of East Aceh.

013201802535.jpg

The fantastic number of narcotics sharks secured by BNN officers proves that the province of Aceh is currently in the terror of drugs (Narcotics, Psychotropic and Adiative Substances). This terror is very worrying to all of us, because not only damage the morality of the nation's generation through brain and psychological disorders, but also will increase the criminal rate in the community. Even worse, the impact of this drug use can undermine the social and cultural order that has been built by previous people.

Given the magnitude of the threat of drugs currently terrorizing Aceh province, it is necessary to assert Philippine President Rodrigo Duterte's stance in combating drug trafficking in Aceh. Despite his firm stance of sharp criticism and rejection from world human rights activists, for slaughtering drug mafias in his country mercilessly, it succeeded in saving millions of Filipinos from drug threats and being able to control a stable and conducive state economy.

images-27.jpg
source

Inspector General of Police Arman Depari as Deputy Eradication of Narcotics BNN Central Jakarta some time ago when held a realization press related to the arrest and smuggling of 212 Kilogram narcotics type of shabu at Mapolres Langsa said that 1 Kilogram narcotics sabu capable of destroying at least 4000 people user community. So with the number of narcotics who enter Indonesia through Aceh reaches hundreds of kilograms, certainly millions of Indonesian people, especially the future generation of the nation will be the victim.

013201802441.jpg

This condition if it continues, not only destroys the social order, but will destroy the state and even eliminate civilization from the face of the earth. Special Province of Aceh known for the glory of the kingdom and the power of Islamic Shari'ah law, this narcotics terror if not immediately opposed it will drown all the glory in dark history.

Therefore, we all the people of Aceh must unite to fight against drugs, do not let even an inch of Aceh land used as the basis of smuggling and drug trafficking. Aceh must be free from drugs, the Acehnese are obliged to fight against drugs.

images-28.jpg
source

"Say NO to Drugs"

IMG_20171225_123229.jpg

(ind)

Aceh dalam Teror Narkoba...!

By : @bahtiarlangsa

013201803911.jpg

Sepanjang tahun 2017 Provinsi Aceh menggemparkan negara Indonesia, para petinggi negara ini tercengang dengan kehebohan yang terjadi di provinsi yang sempat luluh lantak diterjang bencana tsunami 13 tahun silam. Namun kehebohan sepanjang tahun 2017 itu bukan karena bencana tsunami atau konflik bersenjata yang sebelumnya juga pernah menghebohkan negeri ini, tapi karena bencana narkoba yang sedang melanda provinsi Aceh.

Sepanjang tahun 2017, Badan Narkotika Nasional (BNN) selaku lembaga yang dibentuk oleh negara Indonesia untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, telah berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba dan mengamankan hampir 500 kilogram narkotika jenis sabu asal negara Malaysia. Bahkan diawal tahun 2018 ini pada Rabu 10 Januari, BNN kembali mengamankan 40 Kilogram narkotika jenis sabu asal negara Malaysia yang diseludupkan oleh sindikat narkoba antar negara melalui perairan laut Aceh Timur.

013201802535.jpg

Jumlah narkotika jenis sabu yang fantastis yang berhasil diamankan oleh petugas BNN ini membuktikan bahwa Provinsi Aceh saat ini sedang berada dalam teror narkoba atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiatif). Teror ini sangat mengkhawatirkan kita semua, karena bukan hanya merusak moralitas generasi bangsa lewat gangguan otak dan psikologi,tapi juga akan meningkatkan angka kriminal ditengah masyarakat. Bahkan yang lebih parah lagi, dampak dari penggunaan narkoba ini dapat merusak tatanan sosial dan budaya yang sudah dibangun oleh orang-orang terdahulu.

Mengingat besarnya ancaman narkoba yang sedang meneror provinsi Aceh akhir-akhir ini, maka perlu kiranya sikap tegas presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memberantas peredaran narkoba diterapkan di Aceh. Walaupun sikap tegasnya mendapat kritikan tajam dan penolakan dari para pegiat hak asasi manusia dunia, karena membantai para mafia narkoba di negaranya tanpa ampun, namun langkah tersebut berhasil menyelamatkan jutaan rakyat Filipina dari ancaman narkoba dan mampu mengendalikan perekonomian negara yang stabil dan kondusif.

images-27.jpg
source

Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari selaku Deputi Pemberantasan Narkotika BNN Pusat Jakarta beberapa waktu lalu saat menggelar pers realise terkait penangkapan dan penggagalan penyeludupan 212 Kilogram narkotika jenis sabu di Mapolres Langsa mengatakan, bahwa 1 Kilogram narkotika sabu mampu mampu merusak sedikitnya 4000 orang masyarakat pengguna. Maka dengan jumlah narkotika sabu yang masuk Indonesia melalui Aceh mencapai ratusan kilogram, dipastikan jutaan masyarakat Indonesia, khususnya para generasi masa depan bangsa akan menjadi korban.

013201802441.jpg

Kondisi ini bila terus berlanjut, bukan hanya merusak tatanan sosial, tapi akan menghancurkan negara bahkan menghilangkan peradaban dari muka bumi. Khusus Provinsi Aceh yang dikenal dengan kejayaan masa kerajaan dan kekuatan hukum syariat islam, teror narkotika ini bila tidak segera dilawan maka akan menenggelamkan semua kejayaan itu dalam sejarah gelap.

Karenanya, kita semua rakyat Aceh harus bersatu untuk memerangi narkoba, jangan biarkan sejengkal pun tanah Aceh dijadikan basis penyeludupan dan peredaran narkoba. Aceh harus bebas dari narkoba, bangsa Aceh wajib berjihad memberantas narkoba.

images-28.jpg
source

"Katakan Tidak Pada Narkoba"

IMG_20171230_003811.jpg

DQmesHvBVPqtfJkpFFi2xiT6CCLKtsdyK2nJTbMnT6cSphY.jpg

images-11.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center