Nikmatilah Menulismu

"Menulislah karena kamu menyukainya. Dengan begitu kamu akan memulai dan menyelesaikannya", Irin Sintriana. menulisnegeri.or.id

image

Via utakatik.com

Saya memulai tulisan ini dengan kutipan di atas sebab saya merasa beberapa orang menulis tidak dengan rasa bahagia. Saya ingin membuat teman-teman perlahan menyadari bahwa menulis itu menyenangkan.

Oleh sebab itu, saya kembali ingin mengajak teman-teman semua untuk merasa senang menulis. Berhubung sudah masuk akhir pekan, dan akhir pekan asyiknya diisi dengan berlibur. Maka, saya kembali ingin membawa teman-teman untuk merasakan asyiknya menulis sama seperti kita pergi berlibur.

Bisa dikatakan bahwa ini adalah seri kedua dari tulisan saya yang berjudul "Proses Menulis Yang Dianalogikan Dengan Pergi Berlibur". Hanya saja, kali ini saya lebih fokus bagaimana kita menikmati asyiknya menulis sama seperti asyiknya pergi berlibur. Di postingan tersebut juga, Kak @mariska.lubis mengatakan di kolom komentar bahwa menulis itu sama seperti pergi berlibur, bikin senang dan rileks.

Mungkin karena rasa ingin liburan yang belum kesampaian, jadi saya kembali mengangkat tema berlibur. Tidak apa-apa, selama saya bisa menulis, maka selama itulah saya bisa jalan-jalan kemanapun di dalam pikiran saya. Sebab menulis itu adalah kebebasan.

Dapat dikatakan bahwa pergi berlibur itu terbagi dari tiga fase utama. Fase pertama itu "sebelum", fase kedua itu "sedang", dan ketiga adalah "setelah". Menulis pun sama, terbagi dalam tiga fase tersebut juga.

Fase pertama adalah "sebelum"

Fase ini adalah fase persiapan. Kalau untuk berlibur, fase ini biasanya diisi dengan kegiatan seperti pesan tiket kendaraan, pesan hotel, persiapan barang-barang bawaan, dan juga persiapan lokasi tujuan, kalau letak lokasi tujuan kira-kira ada di pikiran ya sudah tinggal jalan saja, tapi kalau sekiranya tidak bisa dipikir, ya sudah cari peta atau guide.

Menulis pun sama. Butuh persiapan juga. Bisa persiapan snack, bisa persiapan minum, buat diri senyaman mungkin, pikirkan idenya, mau dibawa kemana idenya untuk jadi tulisan, kalau sudah di kepala, tinggal ditulis saja. Tapi kalau sulit simpan di kepala, dipetakan dulu saja idenya, ketika menulis tinggal lihat itu saja. Persiapan pun beres.

Fase kedua adalah "sedang"

Segala persiapan sudah beres. Tinggal kita pergi berlibur, jalan-jalan. Yang lokasi tujuannya sudah di kepala, tinggal dijalani. Yang sulit simpan di kepala, tadi sudah ada peta dan guide. Tinggal kita jalani saja. Menuju setiap objek wisata yang menarik. Jangan buru-buru, liburan kok buru-buru, sih. Pelan-pelan saja. Nikmati prosesnya. Nikmati setiap pemandangan alam yang ada.

Menulis pun seperti itu. Sudah dipersiapkan segalanya. Tinggal dijalani. Yang idenya sudah nempel di kepala, tinggal menulis saja. Yang sulit nempel, kan sudah ada peta untuk ide kita, ya tinggal ikuti itu saja. Menulis itu pelan-pelan saja. Berbahagialah dalam menulis. Nikmati saja proses menulismu. Kamu juga sedang jalan-jalan, hanya saja kamu jalan-jalan di pikiranmu. Nikmati setiap ide yang muncul di kepalamu. Tidak perlu buru-buru, pelan-pelan saja.

Fase ketiga adalah "setelah"

Liburan pergi sana sini ya jelas capek lah. Tapi capeknya liburan rasanya tidak ada apa-apanya dibanding dengan rasa senang dan puas sehabis jalan-jalan lihat pemandangan. Belum lagi hilangnya beban dan santai yang dirasa buat kepala rasanya lebih ringan dan senyum lebih sumringah. Liburan telah usai. Kita tinggal menikmati foto-foto yang telah diabadikan selama liburan. Pulang ke rumah dengan hati yang senang. Tidak ternilai rasanya. Kita tinggal menikmati hasil dari sebuah proses tadi.

Menulis pun sama. Setelah lelah menulis, kita baca lagi tulisan tersebut, rasanya senang dan puas. Membaca tulisan yang kita tulis itu penting. Sama halnya dengan melihat foto liburan kita. Ada rasa lega yang terasa di hati sebab kita telah selesai menulis. Selanjutnya kita tinggal menikmati hasil yang diraih dari tulisan kita. Ya minimal tulisan kita bisa jadi hal yang bermanfaat untuk orang lain.

Itulah tiga fase pergi berlibur yang juga bisa didapati dalam menulis. Berlibur dan menulis merupakan dua hal yang hendaknya bisa kita nikmati. Dua hal yang membuat senang. Dan dua hal yang tidak perlu buru-buru untuk diakhiri. Nikmatilah menulismu.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center