Lompong Sagu, Makanan Tradisi Orang Simelue

WhatsApp Image 2018-02-14 at 20.55.53.jpeg
Saya mendapat bingkisan istimewa dari seorang junior (Wanhar Lingga). isinya tepung Sagu, makanan yang dihasilkan pohon rumbia. Orang Simelue menamakan ‘batoek’ (bahasa devayan), dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Sagu makanan favorit yang sudah melagenda. Sebagai anak pulau, sagu sudah menjadi makanan tradisional masyarakat Simelue. Bahkan dulu tahun-tahun 70-an ketika kami masih kecil di desa dan ekonomi begitu sulit, sagu menjadi makanan tambahan dan kedua setelah beras.![IMG-20170706-WA0019.jpg]
"Makan sepiring separuh nasi dan selebihnya tambah sagu." Begitulah, pesan mak saya mewanti-wanti kalau sudah hendak waktu makan.

lapek.jpg

Batoek (sagu), selain jadi makanan, tepung sagu dapat dibuat sebagai bahan kosmetika, industri perekat, industri kimia, dan industri kertas. Cerita ketika masa kolonial, masyarakat Simeulue bertahan hidup dengan memanfaatkan makanan pokok dari sagu. Karena saat itu rakyat tidak sempat untuk bertani menanam padi. Batang rumbia yang tumbuh liar diolah jadi sagu selain makan dari umbi-umbian. Sehingga sampai saat ini, makan sagu (mangan batoek) masih digemari meskipun hanya untuk selingan atau pada acara-acara tertentu.
Ada banyak cara untuk mengolah sagu menjadi makanan atau berupa kue-kue basah. Di antara yang sangat popular diolah menjadi Tabaha.
Caranya, tepung sagu dicampur sedikit air dicampur kelapa yang belum begitu tua dan digonseng. Makanan ini dapat dimakan dengan mencampur kuah ikan dan atau lauk. Ada juga yang di aduk dengan pisang yang dimasak dengan menggunakan alas dari daun pisang, namanya Tabaha longon.
Ada juga namanya tabaha loyang yang biasanya dijadikan santapan ringan saat menikmati secangkir minuman kopi atau teh manis di siang hari. Tabaha loyang bentuknya tipis seperti martabak telur berwarna kuning kemerah-merahan uniknya lagi tabbaha sengaja di masak dengan sedikit agak hangus, sehingga membuat tabbaha semakin kriuk dan enak dikunyah. Ada juga tepung sagu dibuat jadi Lompong, nama lain dari lepat atau timpan sagu.
Gonseng sagu dan Tabaha Loyang akan terasa di ujung lidah. Apalagi bila dimakan dengan mencampurkan dengan kari, enaknya lebih dahsyat dari kebab atau martabak dari negeri onta. Sedikit makan tabahanya akan membuat terasa berat dan kenyang.
Ternyata, hasil penelitian, ternyata tepung sagu memiliki kalori kandungan kimia yang layak dikonsumsi dibandingkan dengan kalori kandungan kimia beras. Perbedaan kandungan kalori kimia sagu dan beras. Sagu mengandung kalori 353, karbohidrat 84,2 gram, protein (gram) 0,7 gram, lemak 0,2 gram, air 14 gram, fosfor 130 miligram, kalsium 11 miligram, vitamin B1 0,01 miligram. Sedangkan kandungan kalori kimia, yakni kalori 360, karbohidrat 78,8 gram, protein 6,8 gram, lemak 0,7 gram, air 13 gram, fosfor 140 miligram, kalsium 6 miligram, dan vitamin B1 0,12 miligram.
Sejak 1964, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) juga menilai tepung sagu mempunyai andil besar sebagai bahan roti. Tepung sagu memiliki pati berkarbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk persediaan makanan. Pati sagu mengandung 27 persen Amilosa, dan 73 persen Amilopektin.
)
Ada beberapa manfaat makan sagu, di antaranya dapat mencegah penggumpalan darah pada pembuluh darah yang biasanya mengakibatkan tersumbatnya aliran darah menuju jantung; dapat menghambat laju peningkatan kadar glukosa dalam darah. Mampu menekan dan mengikat gula dalam tubuh agar tidak langsung menyebar ke jaringan tubuh dan mampu menghambat penumpukan gula dalam darah agar tidak membentuk kristal yang dapat menyebabkan kadar gula dalam darah naik
Sagu dapat menyembuhkan nyeri pada ulu hati dan mencegah perut kembung serta serangan masuk angina yang disebabkan oleh kelelahan, perjalanan jauh, pergantian iklim atau karena kurang tidur.
Manfaat Sagu dari sagu untuk pengobatan tradisional sekaligus sebagai perawatan wajah pria dan wanita yang dapat dilakukan sendiri dirumah. Kecuali itu bisa menambah daya vitalitas kaum peria untuk membahagiakan pasangan, hikhik..
Jadi jangan pernah malu makan sagu,semoga produk sagu segera dipatenkan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now