Selamat malam teman-teman steemia’n…
Mungkin anda saat ini sedang beristrahat setelah seharian merayakan idul adha yang indah ini, betapa tidak saya sendiri hari ini mesara sangat lelah dengan hari yang sangat panas dan ramainya pengguna jalan membuat saya harus melewati jalan pedesaan agar tidak terjebak dalam sebuah kemacetan sambil melirik indahnya daerah pesisir laut.
Dahulu sebelum tsunami melanda, daerah ini terkenal dengan hasil tambaknya berupa udang dan ikan bandeng. Tetapi berbeda dengan kondisi sekarang daerah ini sangat memprihatinkan disebabkan hasil tambak sudah tidak bisa diandalkan seperti masa dulu karena banyaknya penyakit sehingga jadwal panen tidak seperti yang di targetkat alias udang tersebut sudah harus segera diambil walaupun masih kecil-kecil.
Masyarakat disini juga mempunyai keahlian untuk membuat sebuah kapal/Boat
Oleh sebab itu para warga yang tinggal di pesisir laut Blang Nibong atau Kecamatan Samudera harus mencari nafkah ke laut atau keluar dari daerah mereka tinggal untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Laut Blang Nibong atau Pantai Blang Nibong dahulunya juga sangat dikenal sebagai tempat parawisata yang indah , dahulunya di pantai ini sangat banyak pohon cemara yang dapat memperindah dan menjadi tempat berkumpul atau bersantai bersama keluaraga . akan tetapi pohon-pohon tersebut habis disapu oleh airlaut yang melanda negri ini pada akhir tahun 2014 silam.
Seorang warga berkata kepada saya yang namanya tidak mau di sebutkan
“ Sekarang Kami disini sangat sulit untuk melakukan sesuatu pekerjaan selain pergi ke laut untuk menangkap ikan, karena tambak yang kami miliki tidak seperti dulu lagi dan sawah yang kami miliki sudah kering semua sehingga kami tidak dapat bercocok tanam seperti pada daerah lainnya di aceh”