Produktif

SELAMA bulan ramadhan ini, umumnya terjadi perubahan pada diri kita. Salah satu perubahan yang saya maksud adalah pola tidur. Sebagian kita akan cenderung lebih banyak bergadang malam hari. 

Bisa saja bergadang itu untuk meningkatkan amal ibadah, dengan cara tadarus, iktikaf dan seterusnya. Bisa jadi pula, berubah pola tidur ini karena beraktivitas malam hari, sedangkan siang hari membatasi aktivitas diri sendiri.

Seorang teman saya bercerita, siang hari, dia mengurangi aktivitas. Jika pun di kantor, dia memilih mengerjakan hal-hal ringan saja. Sebagian pekerjaan kantor dibawa pulang ke rumah, dikerjakan malam hari. 

Teman lainnya bercerita bahwa selama ramadhan dia memutuskan bekerja malam hari. Sedangkan siang sepenuhnya istirahat. Nah, bagi saya, penyesuaian itu diperlukan. Jangan sampai, dengan alasan bekerja memilih tak berpuasa. Karena lelah, lalu memilih minum dan makan siang hari.

Tak bijak pula jika tak produktif. Memilih sepenuhnya istirahat saja tanpa bekerja. Namun, jika sudah memiliki tabungan yang memadai ya tak apa juga tak bekerja. 

Hidup kan pilihan. Tinggal kita memilih yang mana, agar cocok buat tubuh kita. Sesungguhnya tubuh akan menyesuaikan aktivitas kita. Namun, saya berpikir, produktif bekerja juga tak berpengaruh pada puasa. Sejauh kita bisa menyesuaikannya. 

Saya melihat beberapa pekerja keras seperti tukang (pekerja bangunan), pembuat batu bata, tetap berpuasa. Ini pekerjaan yang berat. Butuh tenaga ekstra. Mereka menyesuaikannya dengan cara, usai subuh lalu bekerja hingga pukul 10.00 WIB pagi. Setelah itu istirahat dan pulang ke rumah. 

Dan, mereka tetap berpuasa. Ibadah lancar, pekerjaan lancar. Hanya butuh penyesuaian waktu saja. Untuk itu, sebagai manajer pada tubuh, maka kita pula yang mengatur tubuh kita. Agar kokoh, kuat, tegar, segar selama berpuasa. 

Untuk itu, teruslah profduktif dan selamat menjalankan ibadah puasa.

Image source: 1

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center