setiap hari bersama deretan angka
menghitung cinta di pulau tanya
waktu mati muda di koetaradja
melesatkan rindu mencapai singgasana
pelita di belakang angka tak pernah jeda
membatu di pelupuk
menyatu dalam denyut
lalu mengikuti aliran darah sampai titik terjauh
terjatuh pada malam-malam kelam seribu mimpi
seolah rembulan akan kekal di peraduannya
hati pun tersesat di samudra
tak terlihat sebaris kata
atau setitik cahaya
mengiringi bait lagunya
tapi bukan lagu kelu
ini lagu penuh asa dan cinta
dengan suara merdu sang jelita
mengarungi angka setiap pekannya
entah berakhir di mana lagu ini
nadanya tak lelah mengetuk pintu hati
melodinya seindah cinta pertama
mengaduk-aduk kenangan
menjadi sepasang rembulan
bersinar sepanjang masa
mungkin tak perlu berpikir tentang nada terakhir
nikmati saja dentingnya
bahkan bila perlu menyelaras dengan nadi
dan menambah harmoni
agar menjadi denyut bersama
sepanjang usia dunia
selamanya