Evaluasi Steemit Indonesia Challenge

Selamat malam para Steemian Indonesia, Salam Komunitas Steemit Indonesia, Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal'afiat dan selalu dalam perlindungan Tuhan yang maha esa.

 Steemit Indonesia Challenge7  yang bertema tentang fasilitas publik sudah berakhir dengan pemenang seperti yang sudah diumumkan. Dalam beberapa IndonesiaChallenge terakhir, kami sengaja lebih fokus kepada tema khusus, seperti sebelumnya tentang destinasi wisata. Pemilihan tema ini, harus kami akui, juga berdasarkan postingan anggota Komunitas Steemit Indonesia (KSI) yang kami pantau. Jadi, tetap memerhatikan kreativitas para peserta sehingga Steemians tidak susah mencari tema.

Sejak awal, seperti postingan saya sebelumnya, IndonesiaChallenge dimaksudkan untuk memberikan semangat bagi anggota KSI untuk meningkatkan kualitas konten berbahasa Indonesia. Dengan adanya kompetisi, diharapkan para Steemians benar-benar memposting konten terpilih agar bisa berkompetisi. Dari sini juga diharapkan kemampuan menulis dan memotret Steemians semakin terasah, selain melalui postingan regular setiap hari yang tidak terikat dengan tema apa pun dan bisa diposting kapan pun tanpa terikat waktu dan tenggat (deadline) sebagaimana dalam lomba.

Namun, Saya sebagai kurator Indonesia tidak ingin berhenti di sana. Ada harapan lebih agar kontens Steemian semakin bermutu dan memberikan pengaruh bagi lingkungan, juga mengundang Steemians luar negeri untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia, dalam bidang apa pun yang positif. Kita, seluruh Komunitas Steemit Indonesia, harus memiliki visi yang sama untuk tumbuh dan berkembang melalui platform yang kita cintai ini. Lomba yang kita gelar adalah salah satu jalannya.

Kami sepenuhnya sadar bahwa ini tidak mudah. Banyak perbedaan dan itu adalah sah-sah saja. Justru perbedaan harus membuat kita saling berlomba-lomba membuat postingan lebih berkualitas. Jangan sampai karena ada perbedaan kemudian melakukan perundungan atau lebih dikenal dengan sebutan mem-bully Steemian lain. Perlombaan yang kami gelar tidak dimaksudkan untuk itu.

Bahwa ada yang menang dalam sebuah perlombaan, itu sudah pasti. Seperti disampaikan beberapa juri, bahwa banyak naskah bagus sehingga sulit menentukan enam pemenang. Di sinilah juri memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang, mulai dari juara pertama sampai juara harapan tiga.

Bagi yang sudah menjadi pemenang sejak Steemit IndonesiaChallenge pertama sampai ketujuh, kami harapkan tidak larut dalam kemenangan. Demikian juga dengan peserta yang belum menang, jangan berkecil hati. Apa pun hasil yang diperoleh saat ini, harus menjadi pijakan untuk memperbaiki postingan dengan konten yang lebih berkualitas ke depan. Lomba ini hanyalah salah satu parameter yang kita gunakan. Masih banyak parameter yang lain, termasuk misalnya, komentar dan reward dari Steemian yang lain.

Sebelum menggelar Steemit Indonesia Challenge berikutnya, kami sudah mencatat beberapa hal—baik positif maupun negatif—yang perlu menjadi perhatian kita semua. Banyak di antaranya adalah berita gembira bagi seluruh anggota KSI. Artinya, ini harus ditingkatkan lagi. Sedangkan berita sedihnya, berarti harus diperbaiki.

Berikut ini beberapa catatan yang ingin kami sampaikan:

1. Hasil postingan kian berkualitas

Kami melihat postingan peserta lomba ada peningkatan sejak lomba pertama sampai terakhir. Ada perbaikan dari segi kualitas foto, tata bahasa, dan pesan yang disampaikan kepada pembaca. Kami melihat peserta lomba semakin kreatif yang merangkum tema. Meski dibatasi dengan tema apa pun, tetapi tidak terbatas seperti yang sudah digariskan panitia.

Ini terlihat misalnya dalam Steemit Indonesia Challenge7 tentang fasilitas publik. Beberapa peserta bukan saja memposting fasilitas public yang sudah terlihat, tetapi juga mengkritisi fasilitas publik yang sudah ada seharusnya lebih baik, dan mengkritisi fasilitas publik yang seharusnya ada (tetapi saat ini belum ada). Terlihat juga ada kritik dan imbauan kepada masyarakat agar menjaga fasilitas publik yang sudah ada. Dari beberapa postingan seperti ini, kami bisa menyimpulkan bahwa tujuan dari lomba sudah tercapai secara maksimal.

Daya kritis peserta ini tentunya perkembangan yang menggembirakan dan harus ditingkatkan lagi pada challenge berikutnya.

2. Pemenang yang kian beragam

Peserta lomba terus bertambah seiring dengan pertambahan anggota KSI, meski dalam lomba terakhir ada penurunan yang kami perkirakan terkait masalah pemilihan tema yang memang terlihat “berat” bagi beberapa Steemians.

Sejak lomba pertama sampai terakhir, komposisi pemenang selalu beragam. Hanya satu kali orang yang sama menjadi juara dua kali, tetap juara yang lain selalu orang berbeda. Ada juga yang menjadi juara pertama dalam lomba sebelumnya, kemudian menjadi juara harapan dalam lomba berikutnya. Ini memang masalah jam terbang. Beberapa Steemian sudah mengorganisir diri dan kelompok untuk fokus pada isu tertentu dan kemudian bekerja bersama dalam menggali tema postingan. Mereka bekerja ibarat jurnalis sehingga kualitas naskah dan foto selalu terjaga karena saling mengoreksi.

Ini juga perkembangan menggembirakan sejauh tetap proporsional. Jangan sampai solidaritas sesama kelompok membuat kita tidak netral dalam menilai kualitas karya orang lain. Di sinilah kemudian berlaku keputusan juri yang mutlak dan tidak dapat diganggugugat.    

3. Pemahaman persoalan kian mendalam

Komunikasi yang terjalin sesama Steemian kiat interaktif dalam postingan lomba. Di antara anggota KSI sudah saling mengkritisi secara konstruktif (membangun) yang membuat pemahaman semakin mendalam dan informasi yang disampaikan semakin lengkap. Hal ini membuat banyak postingan yang begitu luas disajikan dengan detail yang memukau. Perkembangan ini juga harus ditingkatkan lagi untuk kemajuan kita bersama.

4. Ide yang beragam

Seperti yang saya sampaikan di atas, para peserta lomba semakin kreatif dalam menggali objek-objek yang akan diikutkan dalam lomba. Bahkan ketika dibatasi dengan tema tertentu, peserta tidak kekeringan ide. Bahkan sebaliknya, semakin kreatif mengembangkan ide. Selain karena komunikasi yang terjalin di Steemit, menurut kami, para peserta semakin giat menggali ide dengan membaca, baik postingan yang ada di Steemit maupun dari sumber-sumber informasi lainnya.

Perkembangan ini kalau terus dipertahankan bukan saja akan membuat kualitas postingan kian meningkat, pada akhirnya juga membuat peserta lomba semakin berwawasan. Kami yakin, peserta akan mendapatkan keuntungan lain dari aktivitas positif seperti ini. 

5. Postingan yang semakin kompetitif

Adanya persaingan di antara peserta telah mengubah suasana kompetitif dalam setiap lomba. Atmosfir ini bila tetap proporsional dan fair, akan membuat kita semakin berkembang. Inilah yang diharapkan dari sebuah kompetisi yang sehat. Setiap peserta mempunyai kesempatan sama untuk memposting konten berkualitas dan terus memperbaikinya. 

6. Respon yang semakin banyak dari Steemian

Saling mengoreksi sesama peserta sesungguhnya menjadi reward yang lebih berdampak positif dibandingkan sekadar upvote. Kami mengharapkan setiap postingan mendapatkan tanggapan seluasnya dari Steemian yang lain, baik yang mengikuti lomba maupun tidak. Postingan yang dibaca, dikomentari, dan kemudian di-upvote, adalah bentuk reward yang lengkap daripada hanya sekadar upvote tanpa membuka—apalagi membacanya—terlebih dahulu.

Komunikasi melalui komentar yang terjalin di antara anggota KSI bukan saja telah membuat konten kita semakin berkualitas, tetapi kita juga kian terhubung meski tinggal di daerah berjauhan. Perkembangan positif ini akan membuat ukhuwah di antara sesama anggota Komunitas Steemit Indonesia kian terjalin kuat.

Kami tak memungkiri, berbagai perkembangan positif itu karena peserta memiliki keinginan dan kemauan untuk memperbaiki diri. Di samping itu, postingan-postingan berkonten panduan dan tips dari juri dan mantan juri memberi pedoman bagi peserta untuk memperbaiki tulisan. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada juri lomba, seperti @teukumukhlis, @alfarisi, @ayijufridar, @zainalbakri, @masriadi, dan para pihak lainnya yang sudah berkontribusi dalam setiap lomba. Postingan-postingan tentang lomba dan tentang menulis, bisa menjadi panduan yang mudah dipahami peserta lomba.

Sikap beberapa juri yang tidak lagi mengikuti lomba meski tidak ada larangan, sangat kami apresiasi. Meski kalau ada mantan juri yang mengikuti lomba, kami tidak bisa melarang karena itu adalah hak setiap Steemian. Di luar semua perkembangan positif di atas, kami juga perlu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: 

a. Standar

Meski sudah ada perkembangan ke arah kebih baik, tetapi kalau ditetapkan dengan standar media massa, maka postingan itu masih sangat jauh di bawah. Ini dapat dipahami karena seorang Steemian menjadi penulis dan editor bagi dirinya sendiri. Ini beda dengan wartawan yang memiliki redaktur sehingga setiap kesalahan bisa diperbaiki.

Meski Steemian menjadi penulis sekaligus editor, bukan berarti boleh melakukan kesalahan, termasuk kesalahan etis. Hal itu tidak dapat dibenarkan dan secara perlahan harus diperbaiki. Banyak postingan yang mengajarkan tentang standar tulisan dan foto yang bisa dijadikan pedoman.

Kesimpulannya, setiap Steemian harus menerapkan standar tinggi kualitas postingan dan berupaya semaksimal mungkin mencapainya. Tidak masalah kalau sekarang kita jatuh bangun dan melakukan banyak kesalahan, asal ke depan kesalahan tersebut terus diperbaiki.   

b. Tata bahasa

Masalah bahasa memang masih menjadi kendala kita bersama. Dari beberapa catatan juri, saya melihat masih banyak masalah tata bahasa yang harus kita pelajari. Meski postingan kta berbasis blog, tetapi harus dengan menggunakan bahasa standar agar lebih menarik dan bisa menjadi pedoman bagi orang lain. Jangan lupa, seorang pendatang baru di Steemit bukan tidak mungkin menjadikan postingan kita sebagai panutan. Kalau kita membuat kesalahan, maka postingan mereka juga salah. Ini memberikan penularan negative kalau pendatang baru di Steemit tidak memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang tata bahasa. 

c. Kualitas foto

Meski harus diakui sudah jauh lebih banyak foto berkualitas, masih terdapat juga foto-foto dalam lomba yang diambil seadanyanya, terkesan tidak serius. Bahwa tidak semua peserta adalah fotografer, itu kita akui. Tidak semua peserta lomba juga memiliki kamera dan handphone memadai untuk mendapatkan gambar yang bagus. Setidaknya, kita terus belajar memperbaiki kualitas foto.

Sama seperti tulisan, foto yang dikirim hendaknya juga diedit agar terlihat lebih menarik. Tentunya, editing tetap memperhatikan etika fotografi dan tidak mengubah bentuk aslinya. Kalaupun mengubah demi kepentingan ilustrasi dan efek, harus menjelaskan kepada pembaca.

d. Pemetaan kasus

Banyak peserta yang belum memahami secara tuntas dan menyeluruh tentang masalah yang ditulisnya. Saran kami, sebelum postingan untuk lomba di-publish, ada  baiknya dikumpulkan bahan selengkap mungkin. Sangat disayangkan beberapa isu yang menarik menjadi kering karena tidak ada data pelengkap karena Steemian tidak memahami persoalan secara keseluruhan.

 Dalam masalah ini, kami memandang bahwa kemampuan menulis dan fotografi adalah dua hal yang perlu dimiliki, penguasaan masalah adalah hal lain yang tidak kalah pentingnya. Ketiganya saling terkait untuk membuat postingan yang bermutu. Demikian catatan yang kami sampaikan kepada anggota Komunitas Steemit Indonesia. Semoga menjadi bahan koreksi dan evaluasi bagi kita. Semua.

Terima kasih:

@aiqabrago

KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA, BISA, HARUS BISA, PASTI BISA.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center