Selamat pagi Steemians, thumbnail yang anda lihat bukanlah kompetisi 'tarik tambang' melainkan sebuah proses merubuhkan bangunan.
Kemarin sore, saya melihat pemandangan yang tak lazim. Beberapa rumah dan ruko dihancurkan dan diratakan dengan tanah. Saya tak dapat memperkirakan berapa kerugian yang timbul akibat insiden memilukan itu.
Proses penggusuran itu tidak dilakukan oleh Polisi Pamong Praja yang kerap kita saksikan di Televisi melainkan oleh warga setempat yang dikawal oleh beberapa polisi bersenjata lengkap dan beberapa orang yang tampaknya berasal dari kejaksaan.
Peristiwa ini terjadi di daerah Blang Pulo tepat di depan salah satu dari pintu masuk PT. PAG (eks PT. ARUN LNG). Menurut penuturan tetangga setempat ,hal ini tak pernah terjadi selama 25 tahun ia manetap di situ. Usut punya usut, ternyata peristiwa itu terjadi akibat sengketa tanah warisan yang melibatkan kakak beradik yang masih saudara kandung.
Sangat miris saya mendengarnya. Apalagi salah satu ruko yang turut diratakan itu adalah milik wali siswa saya di sekolah. Saya tak memiliki keberanian cukup untuk bertanya lebih mendalam, karena saya anggap ini masih dalam situasi berduka. Siapa sih yang rela rumahnya dihancurkan setelah seumur hidup membangunnya?
Yang ada di benak saya adalah mengapa hal ini dapat terjadi pada satu keluarga sekandung serahim? Tak terbuka kah sedikit pun jalan damai antar kedua belah pihak? Wallahu a'lam....
Salam @ademarsadi,