Kaoi Pergub dan Para Tersangka

Pada 1 Mei lalu saya berangkat ke Banda Aceh. Hari libur Mayday itu kami talah sepakat membuat hajatan. Hajatan penting dalam sejarah Aceh. Bahkan pertama sejak Nabi Adam datang ke dunia. Saya yakin seyakin yakinnya hanya kami pertama melakukan hal ini. Anda tentu mendengar polemik pengesahan APBA. Dari sinilah dimulai kisah ini.
image

Ketika Gubermur mengancam mempergubkan APBA. Kami punya pandangan masing masing. Kami berdebat face to face. Tapi lebih sering digrup WA Meh Itam. Saya kebetulan di posisi pendukung yang kalah pilkada. Agar diterima digrup. Sayapun menawarkan diri untuk bernazar. Bila pergub terjadi kami akan masak kambing dan makan bareng. Saya dengan sadar menawarkan ini. Pasalnya saya selalu dianggap berseberangan. Maka kali ini saya ingin dianggap mendukung. Dan saya bisa sedikit lega karena telah menawarkan mereka membuat sejarah. Dan ini temtu sesuatu yang luar biasa bukan? Walau ada juga yang masih meragukan saya.
image

Kembali ke kari kambing mayday. Saya diperjalanan rupanya kambing telah masak. Mereka makan siang rupanya. Karena galau saya mengancam mereka. Bagian saya tidak boleh dihabiskan. Saya minta diantar ke kantor di Lamteh. Sampai di Banda saya mengajak penasehat khusus Gubermur @Tuwanku MTA makan bareng. Hitung hitung agar luka pilkada tidak terus bersama saya. Kan berteman dengan pemenang bisa kecipratan aura menang. Sesampai dikantor beliau lebih dulu mengambil piring dan langsung melayani dirinya. Kuah kari masih penuh. Nasi juga penuh di termos. Kemudian saya juga melakukan hal yang sama. Tapi ketika bejana kuah saya aduk aduk. Saya tak menemui potongan dahing kambing. Setiap adukan yang terangkat adalah potongan nangka. Staf dikantor langsung menjelaskan. "Tadi setelah kami aduk tak bedaging maka kami tidak mau makan dulu bg" jelas mereka. Mereka tak mau menjadi tertuduh. Dari beberapa adukan saya menemukan sedikit daging di rusuk. Saya menawarkan @Tuwanku MTA. Tapi dia benar benar menolak. Langsung saya telan. Kami menghabiskan satu piring penuh nangka dan kuahnya. Saya malah minum kuah.
image

Kamipun berpisah. Saya kira ini akan berakhir. Tetiba di grup WA @Tuwanku MTA mengucap terima kasih atau hidangan kuah boh panah. Saya tercekat karena malu. Masak petinggi negeri saya undang makan kuah boh panah. Kabarnya dia masuk angin setengah hari dua malam. Saya menebar tuduhan. Siapa yang tega menghidang kami cuma boh panah kari. Riuhlah grup atas kejadian itu. Dan saya mengangkat diri saya sebagai TPF (tim pencari fakta. Namun sampai malam kedua saya gagal menemukan tersangka.
image

Pembahasan digrup malah terjadi kasus baru. Bahwa bukan hanya bagian saya tak berdaging. Termyata kepala sang kambing hilang ditelan. Sampai kini soal kepala kambing lebih sumir dari tersangka penggelap isi kuah beulangong bagian saya. Soal kepala kabarnya hilang ditelan belanga. Menurut kesaksian saksi saksi. Ketika kuah beulangong masak kepala telah kabur. Berbagai fakta coba saya gabungkan. Sebagai TPK saya mungkin gagal menemukan teraangka. Ada dua kasus berbeda. Mohon pembaca memberi saya clue. Saya akan mengupload beberapa foto. Mohon dengan kesabaran memberi harapan ke saya. Agar tersangka bisa kami hadirkan ke sidang etik grup WA meh itam.
image
image
image
image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center