Kota Sumedang Jawa Barat terkenal dengan sebutan Tahu Sumedang , juga fungsi salah satunya sebagai Kota perlintasan yang terlewati arus lalulintas apabila kita melintas dari Bandung ke Cirebon melewati Kota Sumedang, dengan menggunakan jalan lama, non Tol.
Perencanaan wilayah perkotaan peninggalan kolonial Belanda, merencanakan perkotaan di Indonesia meliputi beberapa zona, seperti ada pemerintahan, tempat ibadah, alun-alun, tempat komersial dan tempat penjara.
Kawasan pemerintahan, komersial, ibadah dan penjara hampir sama di beberapa setiap wilayah Ibu Kota Kabupaten, dengan bentuk kawasan perencanaan Wilayah urban hampir sama.
Alun-alun sebagai ruang yang melengkapi beberapa kawasan, yang berfungsi sebagai tempat sosial bertemunya masyarakat untuk berinteraksi sosial. Yang sekarang sebutan dengan ruang terbuka. Dari dahulu fungsinya sama ruang terbuka untuk kegiatan pemerintahan, sosial, dan kegiatan lain.
Ruang terbuka di Kota Sumedang, merupakan ruang yang bersatu dengan tempat ibadah ( Masjid) . Dengan kemajuan teknologi rekayasa disain, setiap daerah perkotaan berlomba untuk menyuguhkan disain arsitektur pertamanan dengan bentuk dan gaya sesuai tema pada setiap daerah.
Ruang terbuka lebih nyaman dan indah untuk dilihat, perpaduan pohon yang umurnya sudah tua dengan penataan yang lebih lengkap sebagai aktivitas penduduk perkotaan. Hampir semua ruang terbuka di perkotaan tidak lagi menggunakan pagar pembatas, tetapi sudah membuat penataan bersatu dengan kawasan ibadah, kawasan Pemerintahan.
Kesan yang pertama ditangkap oleh mata, adalah terlihat luas dengan tanpa batas, areal ruang terbuka tersebut. Ruang terbuka juga sebagai Ikon suatu perkotaan, dengan menampilkan kawasan ruang terbuka dan dekorasi serta furniture perkotaan yang berada di pusat perkotaan.
Ruang terbuka berupa taman Kota ditanami berbagai jenis tanaman tropis, baik tanaman keras maupun tanaman perdu, satu sama lain membuat keindahan tersendiri. Desain penataan ruang terbuka saat ini membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam taman Kota tersebut.
Kebutuhan sarana olah raga dalam membangun ruang terbuka tidak ketinggalan seperti membangun mainan anak-anak, dibangun alat peraga olah raga didalam ruang terbuka. Pada setiap hari libur, ruang terbuka banyak dikunjungi oleh penduduk sekitar, untuk sekedar berolah raga jalan kaki dan olah raga yang lain.
Hamparan terbuka antara Masjid Agung dengan ruang terbuka, tidak ada sekat di halaman depan Masjid, membuat satu kawasan yang bersatu saling menunjang, dan ruang terbuka di depan halaman Masjid bisa dipakai untuk ibadah hari Raya Idul Fitri maupun hari Raya Idul Adha.
Dibangun baru penataan ruang terbuka di Kota Sumedang, menjadi lebih mencintai Daerahnya dengan kearifan lokal, dan tetap menjaga kebersihan Kotanya, terimakasih.
Sumedang, Agustus 2020.
