Menggali Kubur

Selamat pagi temanku semua apa kabar saya berharap dalam keadaan baik-baik saja. Hari ini tetangga jauh saya meninggal dunia.

Yang meninggal adalah tetangga jauh saya memang bisa saja saya mengindahkan rasa toleransi saya. Tapi aku berpikir kalau hidup di dunia tidak bisa sendiri karena suatu saat aku pasti butuh bantuan tetangga saya.

Hampir dua belas tahun aku tidak tahu kabar mendiang dan hari ini mendiang pergi untuk selamanya. Saya hanya bisa mengucapkan belasungkawa dan semoga amal ibadahnya di terima oleh TUHAN Yang Maha Kuasa.

Demi prinsip kebersihan hari ini aku akan membantu proses penguburan jenazah beliau. Tempat pemakaman berada di sebelah utara desa saya dan sejarah tempat pemakaman ini berasal dari tanah warga yang di wakafkan.

Tempat pemakaman termasuk dataran tinggi yang di tanami pohon besar seperti pohon jati, albasia dan pohon sengon.

Aku berangkat dari rumah pukul jam sepuluh pagi setelah membantu pekerjaan istri.

Dan saya yakin pasti sudah banyak yang datang sebelum saya. Rasanya malu sekali karena yang lain sudah bergelut dengan tanah sudah dari pagi sedangkan saya baru datang.

Untuk menutupi rasa malu saya, saya langsung ambil alih pekerjaan menggali liang lahat. Tanah pegunungan berisi bebatuan kapur jadi butuh alat dan tenaga agak besar.

Untung saja saya bawa handphone jadi kesempatan yang langka ini aku bisa minta tolong untuk memfoto saya yang masih kotor.

Walaupun kotor tapi saya menikmati kebersamaan dan keakraban sebagai orang desa yang masih kental rasa toleransinya.

Terimakasih buat semua yang sudah mampir ke blog saya, bye.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now